Pilihan RedaksiTop News

Stigma Dan Diskriminasi pada Orang Dengan HIV

2218
×

Stigma Dan Diskriminasi pada Orang Dengan HIV

Sebarkan artikel ini
Situasi Stigma Dan Diskriminasi Pada Orang Dengan HiV
Situasi Stigma Dan Diskriminasi Pada Orang Dengan HiV

Deli Serdang || delinews24.net-Stigma dan diskriminasi terhadap populasi kunci dan orang dengan HIV merupakan masalah serius yang masih menghantui masyarakat kita.

Meskipun telah ada kemajuan besar dalam pengobatan HIV dan pencegahan penularannya, stigma sosial terhadap orang dengan HIV seperti pekerja seks, pengguna narkoba, dan kelompok LGBT, tetap menjadi penghalang dalam upaya penanggulangan virus ini.

“Stigma yang terkait dengan HIV” berakar dalam ketidaktahuan dan ketakutan.

Foto Dokumentasi kelompok peduli stigma pekerja seks, pengguna narkoba, kelompok LGBT, dan orang dengan HIV

Orang sering kali takut terhadap apa yang mereka tidak pahami sepenuhnya, dan ini dapat menghasilkan penolakan, isolasi sosial, dan diskriminasi terhadap individu yang hidup dengan HIV.

“Stigma” ini juga memengaruhi kemampuan orang untuk mencari perawatan dan dukungan yang mereka butuhkan, karena takut akan pengungkapan status HIV mereka.

Ketika kita membahas dampak Situasi Stigma dan Diskriminasi pada Orang Dengan HIV, kita tidak boleh melupakan bahwa salah satu kelompok yang paling terkena dampak adalah pekerja seks, pengguna narkoba, dan kelompok LGBT.

Orang-orang ini sering kali menghadapi diskriminasi ganda, karena mereka tidak hanya hidup dengan risiko tinggi terhadap HIV, tetapi juga dikecam oleh masyarakat.

Diskriminasi ini membuat sulit bagi mereka untuk mengakses layanan kesehatan dan dukungan yang diperlukan.

Hal senada disampaikan oleh ketua Cleopatra salah satu komunitas Transgender di Deli Serdang sebut saja Mak Bosek.

“Pemenuhan hak asasi manusia (HAM) adalah elemen kunci dalam upaya penanggulangan HIV. Setiap individu, termasuk orang dengan HIV memiliki hak yang sama untuk mendapatkan perawatan kesehatan yang layak dan bebas dari diskriminasi. Pemenuhan HAM bagi pekerja seks, pengguna narkoba, dan kelompok LGBT, harus menjadi prioritas bagi pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat”tegas makbosek.

Pemerintah Deli Serdang harus tegas dalam menjalankan pemenuhan “HAM bagi pekerja seks, pengguna narkoba, dan kelompok LGBT dan orang dengan HIV”.

Akses Sama ke Perawatan: 

Setiap orang harus memiliki akses yang sama ke perawatan HIV, tanpa memandang status sosial atau orientasi seksual mereka.

Penghapusan Diskriminasi:

“Kita harus melaksanakan upaya untuk menghapuskan diskriminasi terhadap orang dengan HIV dan populasi kunci dalam layanan kesehatan, pekerjaan, sosial, pendidikan, dan di kalangan masyarakat umum.”

Pendidikan dan Kesadaran: 

“Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan pendidikan dan kesadaran tentang HIV, stigma, dan diskriminasi. Dengan demikian, masyarakat dapat lebih memahami tantangan yang dihadapi oleh individu-individu ini.”

Upaya Membangun Layanan Kesehatan yang Ramah bagi Populasi Kunci dan Orang dengan HIV

Untuk mengatasi stigma dan diskriminasi serta memenuhi HAM, perlu ada upaya yang kuat dalam membangun layanan kesehatan yang ramah bagi populasi kunci dan orang dengan HIV. Ini dapat mencakup:

Pelatihan Tenaga Kesehatan: 

Tenaga kesehatan harus terlatih untuk memberikan layanan yang tidak diskriminatif dan ramah kepada semua individu, termasuk populasi kunci dan orang dengan HIV.

Pendekatan Holistik:

Layanan kesehatan harus bersifat holistik, memperhatikan aspek fisik, mental, dan sosial kesejahteraan individu.

Dukungan Psikososial: 

Menyediakan dukungan psikososial yang kuat bagi individu dengan HIV, membantu mereka mengatasi stigma dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Kemitraan dengan Komunitas:

Penting untuk berkolaborasi dengan komunitas populasi kunci dalam perencanaan dan pelaksanaan program kesehatan.

Kesimpulannya:

Mengatasi stigma, diskriminasi, dan memenuhi HAM bagi populasi kunci dan penderita HIV penting dalam mengendalikan virus ini secara global, terutama di Deli Serdang pada 13/9/2023, melalui layanan kesehatan yang ramah dan kesadaran masyarakat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *