Tanjungbalai|delinews24.net – Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungbalai dan Balai Karantina Pertanian Sumatera Utara memperkuat sinergi dalam pengawasan lalu lintas media pembawa karantina hewan, ikan, dan tumbuhan. Hal ini dibahas dalam pertemuan antara Wali Kota Tanjungbalai Mahyaruddin Salim dengan Kepala Karantina Sumut, N. Prayatno Ginting, di Rumah Dinas Wali Kota, Kamis (17/7).
Tindak Lanjut Koordinasi Jakarta
Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari rapat koordinasi sebelumnya di Jakarta pada 21 Juni 2025 antara Wali Kota Tanjungbalai dan Kepala Badan Karantina Pertanian Indonesia. “Ini upaya konkret untuk memperkuat kerja sama antarinstansi dalam menjaga keamanan hayati wilayah,” ujar Prayatno.
Wali Kota Mahyaruddin Salim menyambut baik inisiatif ini dan menekankan komitmen Pemko Tanjungbalai untuk mendukung penuh tugas karantina. “Dengan posisi strategis Tanjungbalai yang memiliki Pelabuhan Teluk Nibung dan berbatasan dengan Malaysia, sinergi ini penting untuk melindungi komoditas lokal sekaligus meningkatkan potensi ekonomi,” jelasnya.
Fokus pada Pengawasan dan Peningkatan PAD
Pembahasan mencakup:
- Pengawasan ketat lalu lintas komoditas karantina untuk mencegah masuknya Hama Penyakit Hewan/Ikan Karantina (HPHK/HPIK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK).
- Optimalisasi Pelabuhan Teluk Nibung sebagai pintu ekspor-impor, dengan dukungan karantina untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
- Persiapan workshop nasional karantina dan pelepasan ekspor komoditas pertanian/kelautan yang akan digelar di Tanjungbalai pada Agustus 2025.
Tantangan Geografis dan Solusi Kolaboratif
Prayatno mengakui tantangan unik Tanjungbalai sebagai wilayah perbatasan di Selat Malaka. “Koordinasi intensif dengan pemda setempat akan meminimalisir risiko penyebaran hama dan penyakit,” tegasnya. Ia juga mengapresiasi kesiapan Tanjungbalai sebagai tuan rumah kegiatan nasional karantina.
Dukungan OPD dan Rencana Ke Depan
Pertemuan dihadiri oleh seluruh pimpinan OPD Tanjungbalai dan jajaran Karantina Sumut. Kedua pihak sepakat untuk:
- Memperkuat sistem pelaporan dan respon cepat terhadap potensi pelanggaran karantina.
- Mengoptimalkan peran Kantor Balai Besar Karantina Hewan dan Tumbuhan Sumut yang berlokasi di Tanjungbalai.
- Menyelaraskan regulasi daerah dengan kebijakan karantina nasional
