Subulussalam || Delinews24.net – Petani Sawit Abdurrahman Kota Subulussalam mengeluh dengan harga beli Pengusaha Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) Kota Subulussalam yang tidak mengikuti Harga yang di tetapkan oleh pemerintah melalui Tim penetapan Harga Tandan Buah segar sawit Pada tagl 12 Mei 2022 di Banda Aceh beberapa hari yang lalu.
Katanya Abdurrahman yang merupa salahsatu perani sawit ungkapnya Harga TBS di Kami perani sawit ini tidak setabil dan tidak sesuai apa yang sudah di sepakat oleh Pemerintah dan Pengusaha sehigga kami petani bisa menjual kepada pembli di lapangan hanya 1650/Kg harga ini sangat tidak sesui apa lagu harga pupuk sangat mahal dan herbisida juga sangat mahal sehingga kami petani sangat tertekan dengan Harga jual kami, Harapan kami Pemerintah harus memberikan sansi kepada Pengusaha PMKS kusus Kota Subulussalam yang tidak mematuhi Keputusan Pemerintah atas Penetapan Harga TBS yang telah di sepakati bersama.
Di Lansir Dari beberapa Media Online, Ketua LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Dewan Pimpinan Distrik Kota Subulussalam (Tamrin Barat) Soroti Harga TBS di Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) di Kota Subulussalam yang sudah di Tetapkan Oleh Pemerintah Aceh Melalui Tim Penetapan Harga Tandan Buah Segar Sawit Se-Aceh.
“Tamrin Barat” Dalam Rilisenya Kepada Awak media ini Pemerintah Kota Subulussalam Hanya diam Purak2 tidak tau tau, Ada Apa dengan merka ungkap tamrin Barat.
Lanjut Tamrin Padahal Ketatapan pemrintah Aceh telah menetap kan Harga TBS Kepada PMKS untuk Harga beli Tandan Buah Segar Sawit Milik Petani 2500/Kg Sesuai yang di tetapkan pemerintah Aceh pada tanggal 12 mei 2022 di banda aceh, sementara Harga beli pada sekarang yang di lakukan di PMKS 1950/Kg dari Hituangan Kami dugaan Masyarakat Petani Kusus Kota Subulussalam dirugi kan Dalam Perhari mencapai 720.000.000, dengan uraian dalam satu PMKS menyerap TBS 3000 ton TBS/Hari sedangkan di Kota Subulussalam jumlah PMKS 4 PMKS, sehingga TBS setiap Harinya masuk 12000 ton TBS perhari masuk ke PMKS Jika 2500/Kg dalam Ketetapan Pemerintah sedang PKS membeli kepada Petani Harini 1950/Kg sehingga masarakat petani kusunya di Kota Subulussalam di rugikan 550/Kg di kali 12000 ton jika di uangkan kerugian masyarakat Petani 720.000.000/ hari masyarakat di rugikan.
Lanjut Ketua LSM GMBI Tamrin Barat, berharap, Pemerintah Harus bertindak keras kepada Pengusaha Pebrik Minyak Kelapa Sawit yang sudah merugikan masyarakat Petani terkusus Di Pemko Subulussalam.
Di lain tempat awak media ini menemui Ketua APKASINDO Ir, Netap Ginting, di Saung Tani miliknya, perihal Harga TBS yang di tetapkan Oleh Pemerintah, Netap Ginting membenarkan Apa yang di Katakan Oleh Tamrin Barat itu benar ungkap nya.
Lanjut Ketua APKASINDO Ir, Netap Ginting, kami Apkasindo sangat menyayangkan PMKS tidak mematuhi apayang di tetapkan Pemerintah, mungkin disebabkan kelangkaan minyak Goreng Curah saja, kita petani bisa di rugikan meliaran rupiah, dan bila di bandikan keuntungan tidaklah sebanding denga krugian Petani, Hanya Gara gara minyak Goreng curah, Ungkap Nya,
“Lanjut Ir, Netap Ginting, harapan Kita Mudah mudahan dengan Turunnya Kami petani berdemo menyampaikan Aspirasi Petani bersama rekan rekan Apkasindo dari 22 Provinsi 146 Kabupaten beberapa hari yang lalu di Jakarta, Alhamdulillah di Amini Oleh Bapak Presiden Joko Widodo bisa mengembalikan kanaikan Harga Normal dan adil bagi petani, namun sampai Saat ini perkembangan harga Tandan Buah segar sawit di PMKS harga beli kepada Masyarakat Petani kelihatannya masih sangat Rendah, harga TBS belum normal para PMKS masih banyak yg tidak mematuhi harga penetapan pasca dicabutnya Oleh Bpk Presiden Joko Widodo larangan Ekpor CPO., Tutup Ir, Netap Ginting Selaku Ketua Apkasindo Kota Subulussalam