Asahan | Pengurus Satuan Pelajar Mahasiswa Ikatan Pemuda Karya (SAPMA IPK) Kabupaten Asahan melaporkan Kepala Dinas Kesehatan Asahan ke Kajari Asahan tentang adanya dugaan korupsi anggaran Biaya Oprasional Kinerja (BOK) Dinas Kesehatan,(02/09/2024).
Hal tersebut dikatakannya saat menyerahkan berkas laporan kepada Kajari Asahan yang diterima Kasi Intel Kejari Asahan H.Manurung saat menyambangi pendemo.
“Kami meminta Kajari Asahan harus menetapkan Hari Sapna Kadis Kesehatan Asahan sebagai tersangka atas dugaan korupsi 20% pemotongan anggaran BOK sebanyak 18 M,”ucap Nanda Erlangga Ketua Sapma IPK Asahan.
Ia mengatakan bahwa Kadis Kesehatan diduga dengan sengaja memotong 20% dari realisasi anggaran BOK ditambah lagi adanya LPJ Fiktif disetiap Puskesmas dalam realisasi anggaran BOK Dinkes Asahan.
“Kami juga meminta Kajari periksa Kepala Puskesmas yang terlibat dalam dugaan korupsi dana BOK sebab kami menduga bahwa Kepala Puskemas Asahan juga memotong anggaran tersebut sebanyak 10%,”cetusnya dalam laporan.
Sementara itu Kasi Intel Kejaksaan Negeri Asahan H Manurung mengatakan bahwa akan menindaklanjuti laporan ini dalam waktu dekat dan akan berkordinasi dengan Kajari Asahan untuk memanggil Kepala Dinas Kesehatan Asahan.
Sebelumnya para pendemo yang tergabung dalam Sapma IPK Asahan sempat melakukan aksi unjukrasa di Dinas Kesehatan dan Kantor Bupati Asahan namun tidak ada yang menerima aspirasi mereka sehingga mereka menyampaikan aspirasi di Kajari Asahan.
