Aku pernah merapal do’a,
tanpa sekat,
tanpa henti.
Bukan untukku,
melainkan untuknya.
Pula,
aku pernah mencinta tanpa kehadiran koma dan tanda tanya.
Sebab aku juga pernah sepenuhnya menyemogakan
tentang yang ada diluar,
yang baik-baik,
yang sehat-sehat.