di telaga hening
bulan mengeja purna;
tumbuh-kembang membasuh gelap
tak banyak lagi yang gaduh,
sebab, selebihnya bisu—
hanya denyut doa
berangkat dari jantung.
lihat, lihatlah!
khalayak bintang menjengkal semesta
terbentang hidup tampak membiru
tertuang seribu gema menafsir namamu
aduh, biar kuminum degupmu setiap waktu.
09 Juni 2025