delinews24.net – Air minum dengan pH tinggi (alkali) semakin populer di kalangan masyarakat urban. Produk ini banyak ditemukan di minimarket, supermarket, hingga toko kelontong, dengan klaim mampu meredakan asam lambung, memperlambat penuaan, hingga meningkatkan hidrasi. Namun, seberapa valid manfaatnya secara medis?
Air Alkali di Pasar: Sudah Lama Ada, Kini Makin Tren
Beberapa merek ternama telah menjual air alkali dalam kemasan botol dan galon, bahkan melalui sistem franchise. Produk ini kerap diiklankan di televisi dan media digital. Namun, pemahaman masyarakat tentang air pH tinggi masih terbatas.
Apa Itu Air Alkali?
pH (potential of Hydrogen) mengukur tingkat keasaman atau kebasaan suatu larutan (skala 0-14). Air biasa memiliki pH netral (6-7), sedangkan air alkali berkisar 8-9,5. Air ini bisa berasal dari mata air pegunungan kaya mineral atau diproses melalui ionisasi.
Proses ionisasi menggunakan mesin khusus memisahkan molekul air menjadi asam dan basa. Hasilnya adalah air alkali yang mengandung mineral seperti kalsium, magnesium, dan kalium. Beberapa produsen bahkan menambahkan antioksidan atau mengklaim memiliki nilai ORP (Oxidation-Reduction Potential) negatif untuk menetralisir radikal bebas.
Klaim Manfaat vs. Bukti Ilmiah
-
Meredakan Asam Lambung (GERD)
Penelitian Koufman & Johnston (2012) menunjukkan air pH 8,8 dapat menonaktifkan enzim pepsin penyebab iritasi esofagus. Namun, uji klinis lebih lanjut masih diperlukan. -
Hidrasi Lebih Cepat
Studi pada atlet (Munoz et al., 2013) menunjukkan air alkali mempercepat rehidrasi. Namun, penelitian berskala besar masih minim. -
Kesehatan Tulang
Riset di BMJ Open (2012) menemukan air alkali mengurangi ekskresi kalsium pada wanita pascamenopause. Namun, belum ada bukti langsung terhadap pencegahan osteoporosis. -
Antioksidan & Anti-Penuaan
Percobaan pada tikus (Watanabe et al., 2016) menunjukkan peningkatan enzim antioksidan. Namun, efek pada manusia belum konsisten—bisa jadi hanya plasebo.
Perlu Kehati-hatian
-
Batasan Konsumsi: Disarankan pH 8-9,5 dengan takaran 1,5-2 liter/hari untuk dewasa sehat. pH di atas 10 berisiko ganggu pencernaan.
-
Kelompok Rentan: Penderita gangguan ginjal, anak-anak, dan ibu hamil sebaiknya konsultasi dokter sebelum mengonsumsi.
Kesimpulan Ahli
Dr. Rachel Zeratsky (2025) menegaskan, “Air alkali bukan pengganti air putih biasa atau terapi medis. Konsumsi bijak dan jangan berlebihan.”
Sebelum menjadikannya gaya hidup, diskusikan dengan ahli gizi atau dokter untuk memastikan keamanannya sesuai kondisi tubuh.