Desa Baumata di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, kini menunjukkan wajah baru sebagai daerah yang mandiri secara ekonomi. Perubahan ini berawal ketika desa ini ditetapkan sebagai Kampung Reforma Agraria pada Oktober 2025, sebuah langkah lanjutan setelah program Redistribusi Tanah dan Pendaftaran Tanah (PTSL) sebelumnya.
Dengan kepastian hukum atas tanah yang mereka miliki, warga tidak berhenti sampai di situ. Pemerintah melalui Kementerian ATR/BPN melanjutkan dengan “penataan akses”, salah satunya dengan menghadirkan mitra usaha. Bibit pisang cavendish disalurkan kepada warga, membuka peluang ekonomi baru yang segera dirasakan hasilnya.
Dampak Nyata: Tambahan Penghasilan Hingga Jutaan Rupiah
Sebelumnya, warga banyak bergantung pada hasil bertani jagung dan tomat. Kini, penjualan pisang cavendish memberikan suntikan pendapatan yang signifikan.
Kostan Humau, salah satu petani dan Pembina kelompok tani setempat, membuktikan hal itu. Dengan bersemangat ia bercerita, “Sekarang hasilnya sudah terasa. Dari kebun pisang ini, kami bisa tambah penghasilan sampai Rp1,5 juta per bulan.”
Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Kupang, Wawas Setiawan, menambahkan bahwa program ini berhasil meningkatkan pendapatan rata-rata warga sebesar Rp500.000 per kapita.
Harapan dan Dukungan untuk Keberlanjutan
Meski senang dengan hasil yang ada, Kostan juga menyampaikan harapannya untuk perbaikan infrastruktur, khususnya saluran irigasi. “Kalau ada irigasi yang memadai, pasti hasil panen kami bisa lebih optimal lagi,” ujarnya.
Dukungan penuh juga datang dari Pemerintah Daerah. Bupati Kupang, Yosef Lede, menyambut baik program ini karena tidak hanya sekadar membagikan sertipikat tanah.
“Ini program plus. Tidak hanya urus sertipikat, tapi juga memberikan perhatian lebih kepada kehidupan masyarakat dengan bantuan pemberdayaan. Ini tugas kita bersama untuk berkolaborasi mendukung mereka,” tegas Bupati Yosef.
Keberhasilan Desa Baumata diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lainnya dalam memanfaatkan Reforma Agraria untuk mencapai kemandirian dan kesejahteraan ekonomi.













