Mandailing Natal|delinews24.net – Taman Nasional Batang Gadis (TNBG) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) terus memperkuat komitmennya dalam menjaga kelestarian alam melalui kegiatan patroli rutin dan penertiban pelanggaran di kawasan konservasi. Salah satu aksi nyata yang dilakukan adalah pencabutan dan pemusnahan tanaman ilegal yang tumbuh di wilayah TNBG, sebagai upaya pencegahan kerusakan ekosistem.
Kepala Resort 1 TNBG Madina, Syahlan Siregar, mengonfirmasi bahwa pada 23 Juni 2025 lalu, petugas TNBG melaksanakan patroli pengawasan yang dipimpin langsung oleh Kepala Balai TNBG Madina. Kegiatan ini bertujuan mengamankan hutan lindung dari ancaman pembalakan liar (illegal logging), penambangan tanpa izin, serta pembukaan lahan ilegal.
“Patroli ini bagian dari pengawasan preventif untuk mengantisipasi tindak pidana kehutanan. Kami fokus pada pelanggaran seperti illegal logging, tambang liar, atau perambahan kawasan,” jelas Syahlan melalui pesan seluler, Selasa (8/7).
Edukasi dan Teguran Hukum bagi Warga
Syahlan menegaskan bahwa kegiatan patroli merupakan agenda rutin TNBG Madina. “Alhamdulillah, operasi berjalan lancar tanpa kendala berarti,” ujarnya. Namun, ia mengingatkan warga agar tidak melakukan aktivitas melawan hukum di kawasan TNBG, mengingat sanksi pidana yang bisa diterapkan bagi pelanggar.
“Jika ada informasi tentang pelanggaran, laporkan segera ke petugas. Hindari menyebar berita hoaks sebelum klarifikasi resmi,” tegasnya. Pesan ini disampaikan untuk mencegah kepanikan sekaligus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kolaborasi dalam menjaga hutan.
Dampak Positif bagi Konservasi
Pemusnahan tanaman ilegal dan patroli rutin dinilai sebagai langkah strategis untuk mempertahankan keanekaragaman hayati TNBG, yang merupakan habitat penting bagi flora dan fauna endemik Sumatera. Langkah proaktif ini juga sejalan dengan visi pemerintah daerah dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.
Ke depan, TNBG Madina berencana meningkatkan sosialisasi aturan konservasi kepada masyarakat sekitar, sekaligus memperkuat sinergi dengan aparat penegak hukum untuk menindak tegas pelaku perusakan lingkungan.
