Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Blog

Belajar Dari Hikmah Batu dan Air

8
×

Belajar Dari Hikmah Batu dan Air

Share this article

Khutbah Pertama

إِنَّ الْـحَمْدَ ِلِلهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْـهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبً

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدً﴿٧٠﴾يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

Ma’asyirol Muslimin Rahimakumullah

Selayaknyalah kita bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala atas segala nikmat yag Allah karuniakan kepada kita yang semua itu wajib untuk kita syukuri.

Maka dari itu kewajiban seorang Muslim adalah mensyukuri nikmat yang Allah karuniakan kepada kita. Di antaranya adalah nikmat Islam, nikmat iman, nikmat sehat, nikmat rizki, dan lainnya yang Allah berikan kepada kita. Sehingga kita bisa terus menanamkan nilai takwa kepada Allah SWT sebagai hambluminallah dan memiliki rasa empati semabagai hablum minannas.

Hadirin yang dirahmati Allah SWT

Perhatikanlah batu, setiap ia disatukan, senantiasa berbentur dan saling menendang, saling menyingkirkan. Berbeda dengan air, ketika ia disatukan, ia segera menyatu menjadi senyawa yang saling mengisi.

Apa yg membedakan antara batu dan air!?

Batu mempunyai “kepadatan” atau densitas yang jauh lebih tinggi dari air. Itulah sebabnya bentuknya padat dan tidak “cair” seperti air…

Demikian juga manusia. Kebanyakan orang pintar “berisi” akan cenderung selalu ingin berdebat, berbantahan bahkan berkelahi ketika berkumpul, terutama karena kepalanya dibuat “membatu” oleh kepintarannya…

Berbeda dengan orang bijaksana, ia akan “selentur” air ketika berkumpul. Ia akan menyatu, berpelukan seperti air sesuai wadah “kebijaksanaan”. Ia mampu meregangkan “kepadatannya” mengikuti situasi dan kondisi di mana pun dia berada.

Pada situasi yang panas dia akan “menguap” menjadi uap air, pada keadaan dingin dia pun bisa turun jadi embun penyejuk di pagi hari dan pada keadaan dingin yang ekstrim dia mampu “membatu” menjadi es dan bertahan dalam kondisi tersebut hingga suhu kembali normal dan dia kembali ke wujud azalinya yang semula, Itulah “bijaksana”

Aristoteles mengatakan, Knowing your self is the beginning of all wisdom.

Oleh karenanya marilah instropeksi diri kita, seberapa “cair” kah diri kita? Seberapa bijakkah kita? Semakin bijaksana seseorang semakin dia tahu bahwa dia tidak tahu apa-apa.

Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,

من وَطَّنَ قلبَه عند ربه سكن واستراح، ومن أرسله في الناس اضطرب واشتد به القلق

“Siapa yang memfokuskan hatinya kepada Robbnya maka ia akan tenang dan nyaman. Siapa yg menujukan hatinya pada manusia maka ia akan goncang dan gelisah.”

Orang yang baik tentu akan memberi kita kebahagiaan. Orang yang buruk memberi kita pengalaman. Orang yang jahat memberi kita pelajaran.

Setiap orang yang hadir dalam kisah episode kehidupan kita, bukanlah suatu kebetulan. Mereka dihadirkan oleh Allah Azza wa Jalla untuk senantiasa memberi ujian, hikmah dan pelajaran dalam perjalanan hidup kita.

Teruslah tetap istiqomah untuk belajar memetik hikmah dan beramal shaleh dengan senantiasa beramar ma’ruf nahi munkar,

لا ترج فعل الصالحات الى غد لعل غدا ياءتي وانت في اللهدي

“Janganlah engkau menunda-nunda untuk segera beramal shaleh sampai besok… Mungkin besok masih ada, tapi engkau mungkin yang sudah tidak ada.”

Ibnul Jauzi rahimahullah mengatakan,

 اعْلَمْ أَنَّ البَابَ الأَعْظمَ الَّذِي يَدخُلُ مِنهُ إبلِيسُ عَلى النَّاسِ هُو الجَهلُ.

“Ketahuilah bahwa pintu utama yang dimana Iblis masuk darinya kepada manusia adalah dari kebodohan.” (Talbis Iblis, hlm.121)

Ibnul Mu’taz rahimahullah mengatakan,

العَالِمُ يَعْرِفُ الجَاهِلَ، لِأَنَّهُ كَانَ جَاهِلاً، والجَاهِلُ لاَ يَعْرِفُ العَالِمَ،  لِأَنَّهُ لَمْ يَكُن عَالِمًا.

“Seorang ‘alim mengetahui (kadar) orang jahil (bodoh), karena dia dulunya adlh orang jahil. Orang jahil tdklah tahu (kadar) orang ‘alim, karena dia tdk pernah menjadi orang ‘alim.” (Adabud Dunya wad Dien, 1/37)

Marilah kita tinggalkan dan hentikan perilaku bodoh, sehingga tdk terpengaruh bisikan iblis. Belajarlah dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan ‘ilmu dan rajinlah menghadiri  majelis-majlis ilmu. Karena sesungguhnya Allah Azza wa Jalla akan memberikan kemudahan jalan menuju surga-Nya…

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

 

Khutbah Kedua:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى فَضْلِهِ وَإِحْسَانِهِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ، وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً كَثِيْرًا،أَمَّا بَعْدُ:

أَيُّهَا النَّاسُ، اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى ثُمَّ اعْلَمُوْا عِبَادَ اللهِ، أَنَّ خَيْرَ الحَدِيْثِ كِتَابَ اللهِ، وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُّ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا

وَعَلَيْكُمْ بِالْجَمَاعَةِ، فَإِنَّ يَدَ اللهِ عَلَى الْجَمَاعَةِ وَمَنْ شَذَّ شَذَّ فِي النَّارِ(إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا) اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنْ خُلَفَائِهِ اَلرَّاشِدِيْنَ، اَلْأَئِمَّةَ المَهْدِيِيْنَ، أَبِيْ بَكْرٍ، وَعُمَرَ، وَعُثْمَانَ، وَعَلِيٍّ، وَعَنِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنِ التَّابِعِيْنَ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ وَعَنَّا مَعَهُمْ بِمَنِّكَ وَفَضْلِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

اَللَّهُمَّ انْصُرْ الإِسْلَامَ وَالمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنَ، وَاجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِناً مُطْمَئِنّاً وَسَائِرَ بِلَادِ المُسْلِمِيْنَ عَامَةً يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ وَلِيَّ عَلَيْنَا خِيَارَنَا، وَكْفِيْنَا شَرَّ شِرَارَنَا، وَلَا تُسَلِّطْ عَلَيْنَا بِذُنُوْبِنَا مَا لَا يَخَافُكَ وَلَا يَرْحَمُنَا. اَللَّهُمَّ اجْعَلْ وَلِيَتَنَا فِيْمَا خَافَكَ وَاتَّقَاكَ وَاتَّبَعَ رِضَاكَ يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ، اَللَّهُمَّ وَفِّقْ إِمَامَنَا لِمَا فِيْهِ خَيْرَ صَلَاحِ الإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ. اَللَّهُمَّ وَفِّقْ إِمَامَنَا لِمَا فِيْهِ صَلاَحِهِ وَصَلَاحِ الْإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ بِطَانَتَهُ وَجُلَسَائِهِ وَمُسْتَشَارِيْهِ وَأَبْعِدْ عَنْهُ بِطَانَةً السُّوْءِ وَالمُفْسِدِيْنَ يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ، ( رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنْ الْخَاسِرِينَ).

عبادَ الله، (إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنْ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ)،(وَأَوْفُوا بِعَهْدِ اللَّهِ إِذَا عَاهَدْتُمْ وَلا تَنقُضُوا الأَيْمَانَ بَعْدَ تَوْكِيدِهَا وَقَدْ جَعَلْتُمْ اللَّهَ عَلَيْكُمْ كَفِيلاً إِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا تَفْعَلُونَ)، فاذكروا اللهَ يذكُرْكم، واشكُروه على نعمِه يزِدْكم، ولذِكْرُ اللهِ أكبر، واللهُ يعلمُ ما تصنعون.

Example 120x600