Jakarta ā Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) resmi membatasi promoĀ gratis ongkos kirim (ongkir)Ā di platform e-commerce menjadiĀ maksimal tiga hari dalam sebulan. Kebijakan ini tertuang dalamĀ Peraturan Menteri Kominfo Nomor 8 Tahun 2025 tentang Layanan Pos Komersial, yang mulai berlaku efektif pada Mei 2025.
Aturan Utama: Gratis Ongkir Hanya 3 Hari/Bulan
Menurut regulasi baru ini, promo gratis ongkir hanya diperbolehkan jika:
-
Tidak menyebabkan tarif pengiriman di bawah biaya pokok layanan (HPP).
-
Diberlakukan maksimal 3 hari dalam sebulan, kecuali ada evaluasi dan perpanjangan khusus dari Kominfo.
Direktur Pos dan Penyiaran Kominfo,Ā Gunawan Hutagalung, menjelaskan bahwa pembatasan ini bertujuanĀ mencegah praktik diskon berlebihan yang dapat merusak pasar dan merugikan penyedia jasa logistik.
“Promo gratis ongkir yang terlalu sering dan di bawah biaya pokok bisa mengganggu struktur tarif industri logistik. Kami ingin ada keseimbangan,”Ā ujar Gunawan dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (16/5/2025).
Evaluasi dan Kemungkinan Perpanjangan
Meski dibatasi,Ā e-commerce bisa mengajukan perpanjangan promo gratis ongkirĀ setelah melalui proses evaluasi. Kominfo akan memeriksa data penjualan dan membandingkannya denganĀ rata-rata harga industri.
“Jika e-commerce bisa membuktikan bahwa promo mereka tidak merugikan pasar, kami bisa pertimbangkan perpanjangan,”Ā jelas Gunawan.
Dampak pada Konsumen dan Pelaku Usaha
-
Konsumen:
-
Promo gratis ongkir akan lebih jarang, tetapi diharapkanĀ tidak ada kenaikan harga barangĀ karena aturan ini hanya membatasi diskon ongkir, bukan harga produk.
-
PerluĀ lebih cermat memanfaatkan promoĀ dalam periode terbatas.
-
-
Pelaku E-Commerce & Logistik:
-
Perlu menyesuaikan strategi promosi agar tetap kompetitif.
-
Jika ingin memberikan gratis ongkir lebih dari 3 hari, harusĀ mengajukan evaluasi ke Kominfo.
-
Perhitungan Tarif Pengiriman yang Diatur
DalamĀ Pasal 41Ā aturan ini,Ā tarif layanan pos komersialĀ harus mempertimbangkan:
-
Biaya produksi (gaji karyawan, transportasi, teknologi).
-
Biaya operasional (aplikasi, kerja sama dengan pihak ketiga).
-
Margin keuntungan yang wajar.
Apa yang Masih Diperbolehkan?
-
Diskon ongkir sepanjang tarif akhir tetap di atas biaya pokok.
-
Promo bundling atau cashbackĀ selama tidak melanggar aturan.
Kesimpulan
Pembatasan gratis ongkir iniĀ ditujukan untuk menyeimbangkan pasar e-commerce dan logistik, tetapi tetap memberi ruang bagi promo selama memenuhi syarat. Konsumen dan pelaku usaha perlu beradaptasi dengan kebijakan baru ini.
“Kami harap aturan ini menciptakan ekosistem digital yang sehat, baik untuk konsumen, UMKM, maupun penyedia jasa logistik,”Ā pungkas Gunawan.
Apa yang Harus Dilakukan Konsumen?
-
PantauĀ jadwal promo gratis ongkirĀ di e-commerce favorit.
-
ManfaatkanĀ program loyalitas atau voucher cashbackĀ sebagai alternatif.
-
Bandingkan hargaĀ termasuk ongkirĀ sebelum checkout.
Dengan aturan ini, pemerintah berupayaĀ mencegah perang diskon ongkir yang tidak sehat, sambil tetap mendorong pertumbuhan e-commerce di Indonesia.
