Scroll untuk baca berita
Example floating
Example floating
Langkat

Diduga Mati Tenggelam atau Dibunuh? Kisah Misterius Kematian Sungguh Satria Aritonang

12
×

Diduga Mati Tenggelam atau Dibunuh? Kisah Misterius Kematian Sungguh Satria Aritonang

Share this article

Langkat|delinews24.net – Kematian Sungguh Satria Aritonang (34), warga Dusun AFD 7, Desa Sei Serdang, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat, pada Rabu (11/10/2023), masih menyimpan misteri. Orang tuanya, Mintong Aritonang dan Nurhayati boru Sihombing, menolak kesimpulan penyidik yang menyatakan anak mereka tewas karena tenggelam.

Berdasarkan hasil otopsi Rumah Sakit Bhayangkara Medan, korban dinyatakan meninggal akibat aspirasi pasir di paru-paru. Namun, keluarga menemukan sejumlah kejanggalan.

Kejanggalan Fisik Jenazah
Mintong menyatakan, kondisi jenazah anaknya tidak wajar untuk korban tenggelam. “Biasanya korban hanyut bajunya robek dan lukanya masih segar. Tapi anak saya bajunya masih utuh, kancing tidak lepas, dan lukanya sudah kering,” ujarnya saat ditemui di rumahnya di Dusun Rumah Sekolah, Desa Namo Sialang, Rabu (2/7/2025).

Proses Hukum Dipertanyakan
Keluarga juga mempertanyakan sikap aparat kepolisian. Saat pra-rekonstruksi (22/1/2025), polisi hanya memanggil keluarga, tanpa menghadirkan saksi kunci—teman terakhir yang melihat korban sebelum meninggal.

Selain itu, terdapat perbedaan dalam dokumen resmi. Surat otopsi awal menyebutkan korban meninggal karena tenggelam, sementara surat lain (No. B/533/IV/Res.1.7/2025/Reskrim) menyatakan kematian disebabkan asfiksia dan pendarahan otak akibat benda tumpul.

“Kami curiga ada rekayasa. Sampai sekarang, kami tidak diberikan salinan resmi hasil otopsi, padahal itu hak kami menurut KUHAP Pasal 134,” kata Mintong.

Keluarga menduga ada keterlibatan oknum kepolisian Polsek Sidodadi dan Polres Langkat dalam menutupi fakta sebenarnya. Mereka mendesak investigasi ulang untuk mengungkap penyebab kematian yang sebenarnya.

Example 120x600