Sei Rampah || Delinews24.net
Dukungan atas kebijakan Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai yang ingin menata dan memperbaiki wajah Sei Rampah sebagai ibu kota Kabupaten melalui relokasi pedagang pekan lelo terus mengalir.
Banyak sudah pedagang ex pekan lelo yang bersedia direlokasi. Kesadaran direlokasi ini timbul untuk mendukung kebijakan Pemerintah dan tanpa paksaan.
Kali ini dukungan hadir dari salah seorang pedagang ex pekan lelo, Nita Yulinda Marpaung. Ia hadir menjumpai Bupati Serdang Bedagai Darma Wijaya di ruangan Bupati, untuk memberikan dukungan sekaligus meminta maaf kepada Pemerintah dan masyarakat.
“Saya datang atas kemauan saya sendiri, tanpa paksaan. Saya ingin mendukung kebijakan Pemerintah demi Sergai Maju Terus,” ungkapnya ditemani Kabid Pasar Disperindag Janatal Manurung dan Kabid Penegakan Perda Satpol PP Serdang Bedagai Ewin Tarigan, Jumat (21/1/2021).
Nita yang sering disebut “Ratu Lelo” yg sempat viral di medsos facebook dengan akun Bienda Wanda Wandi ini mengaku sudah memikirkannya matang-matang. Sehingga ia memberanikan diri untuk menjumpai Bupati Darma Wijaya.
“Selama ini sudah berpikir yang terbaik buat saya dan keluarga, dan kemajuan Sergai. Niat pak Bupati baik, makanya saya mendukung niat bupati yang baik itu untuk menata Sergai,” jelasnya.
Ia mengaku jika selama ini juga turut menjadi korban, sebab ada oknum yang memprovokatori sehingga penolakan dan bentrokan di pekan lelo terus terjadi.
“Saya ini pun menjadi korban, didalam itu ada juga orang yang menggosok-gosok,” ungkap Nita.
Pedagang yang berjualan pakaian ini pun mengajak pedagang lainnya yang masih berdagang di pekan lelo untuk pindah ke pasar rakyat Sei Rampah.
“Buat teman-teman yang masih jualan di lelo berpikirlah yang bijak. Kalo ada yang baik mari kita dukung dan jangan meribetkan diri. Mari kita dukung kebijakan pemerintah meramaikan dan berdagang di pasar rakyat Sei Rampah, selain gratis tidak dipungut biaya, juga lahannya ternyata sudah milik pemkab” tandasnya.
Sebelumnya ex pedagang pekan lelo, Muhammad Yunus juga menyambangi Kantor Bupati Serdang Bedagai di jalan Negara, Kecamatan Sei Rampah, Jumat (21/1/2022).
Yunus menjumpai Bupati Serdang Bedagai Darma Wijaya di ruang kerjanya untuk mengutarakan isi hatinya. Ia mengaku salah dan meminta maaf kepada Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai khususnya masyarakat luas karena sudah memperkeruh suasana dengan bertahan di pekan lelo.
“Ini kemauan saya sendiri dan tanpa paksaan. Saya meminta maaf kepada Pemerintah dan Masyarakat dan saya akan mendukung program Pemerintah dan akan pindah berdagang di pasar rakyat Sei Rampah,” ungkapnya.
Iapun mengaku bahwa kondisi pasar rakyat Sei Rampah sudah sangat bagus dengan fasilitas yang memadai.
“saya lihat kondisi pasar rakyat Sei Rampah sudah sangat bagus, tendanya dan fasilitas lainnya juga memadai, makanya saya mau pindah,” tambahnya.
Pria yang sudah bertahun-tahun berjualan di pekan lelo ini pun mengajak para pedagang lain yang masih bertahan di pekan lelo Firdaus untuk berkenan di relokasi ke pasar rakyat Sei Rampah.
“ayo kawan-kawan pedagang, kita dukung kebijakan Pemerintah demi Sergai Maju Terus, dan supaya gak ada lagi bentrok-bentrok dengan Satpol PP. Satpol PP hanya menjalankan tugas, kita mau jualan dengan tenang, masyarakat juga mau belanja dengan tenang. Makanya kita pindah ke pasar rakyat Sei Rampah,” jelasnya.
Diketahui sebelumnya, bentrokan antara pedagang dan petugas Satpol PP Serdang Bedagai terus mewarnai relokasi pedagang pekan lelo. Padahal relokasi dilakukan Pemerintah untuk menata wajah ibu kota Kabupaten ini.
Selain itu, relokasi juga dilakukan untuk menjalankan tugas dan fungsi Pemerintah adalah menyediakan pasar bagi masyarakat. Pasar dijadikan sebagai wadah bagi masyarakat untuk memenuhi segala kebutuhannya.
Pemerintah tentunya berkewajiban menyediakan pasar yang layak sebagai wadah jual beli masyarakat dan pedagang. Dan sebagai bentuk memenuhi kewajibannya, Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai menyediakan pasar rakyat Sei Rampah yang sehat, nyaman dan bersih dengan fasilitas yang lengkap.