Jakarta | delinews24.net – 4 Juli 2025
Lonjakan 24,46% di Awal Perdagangan, Saham FAST Sentuh Rp346/lembar
Saham PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), pemegang lisensi KFC di Indonesia, meroket 24,46% ke level Rp346/lembar pada perdagangan Jumat (4/7/2025), menyentuh auto rejection atas (ARA) pukul 10.16 WIB. Lonjakan ini dipicu masuknya PT Shankara Fortuna Nusantara—perusahaan milik Liana Saputri (putri pengusaha Haji Isam) dan suaminya, Putra Rizky Bustaman—sebagai pemegang saham baru FAST. Nilai transaksi mencapai Rp8,96 miliar dengan antrean beli 16 ribu lot di harga ARA.
Restrukturisasi Bisnis dan Strategi Ekspansi
-
Divestasi JAI:
-
FAST melepas 15% saham PT Jagonya Ayam Indonesia (JAI)—operator KFC luar Jawa—ke PT Shankara Fortuna Nusantara senilai Rp54,4 miliar (30/6/2025).
-
Kepemilikan FAST di JAI turun dari 70% menjadi 55%, tetapi tetap memegang kendali mayoritas.
-
-
Rights Issue:
-
FAST menggalang dana segar Rp80 miliar melalui rights issue untuk pendanaan ekspansi dan proyek strategis.
-
Analis Pasar Modal, Michael Yeoh:
“Langkah ini tepat di tengah tekanan sektor F&B. Divestasi parsial JAI memberi likuiditas, sementara rights issue memperkuat modal untuk menghadapi pelemahan daya beli.”
Dampak Makroekonomi pada Sektor F&B
Yeoh mencatat tantangan sektor F&B Indonesia:
-
Kontraksi PMI Manufaktur dan deflasi beberapa bulan terakhir.
-
Penurunan konsumsi rumah tangga akibat inflasi dan pengangguran.
Prospek Pemulihan:
Program pemerintah seperti BLT, subsidi pangan, dan penurunan suku bunga BI dinilai bisa memacu pemulihan sektor ritel/F&B.
Proyek Integrasi Vertikal JAI di Banyuwangi
JAI sedang membangun peternakan ayam terintegrasi di Banyuwangi (luas 8,6 juta m²) untuk:
-
Mengamankan pasokan bahan baku KFC.
-
Menekan biaya produksi di tengah fluktuasi harga ayam global.
Sinergi dengan Keluarga Haji Isam:
Keterlibatan grup usaha Haji Isam (pengusaha tambang Kalsel) dinilai memperkuat backing finansial dan jaringan distribusi FAST.
Data Kunci:
-
Kode Saham: FAST
-
Harga Tertinggi: Rp346 (+24,46%)
-
Kapitalisasi Pasar: Rp2,1 triliun (per 4/7/2025)
-
Volume Perdagangan: 25,9 juta lembar
Pandangan Analis
Optimisme:
-
Restrukturisasi kepemilikan dan ekspansi hulu berpotensi meningkatkan margin keuntungan FAST.
Risiko:
-
Daya beli masyarakat yang belum pulih sepenuhnya.
-
Kompetisi ketat dengan pemain lain (McDonald’s, Richeese, dll.).
