Example floating
Example floating
EkonomiNASIONAL

Emergency Fund Jangan Sampai ‘Emergency’: Pilih Instrumen yang Tepat

133
×

Emergency Fund Jangan Sampai ‘Emergency’: Pilih Instrumen yang Tepat

Share this article
Ilustrasi

delinews24.net – Dana darurat adalah komponen kunci dalam perencanaan keuangan yang harus disimpan dengan hati-hati. Memilih instrumen yang salah justru bisa membuat dana sulit diakses saat dibutuhkan mendesak. Melalui akun Instagram @SikapiUangmu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan rekomendasi tiga instrumen terbaik untuk menyimpan dana darurat sekaligus tiga jenis investasi yang harus dihindari.

3 Instrumen Terbaik untuk Dana Darurat

  1. Rekening Tabungan
    Akses cepat: Cair dalam hitungan menit tanpa hambata, Tips OJK: Simpan di rekening terpisah dari rekening utama agar tidak tercampur dengan pengeluaran harian.
  2. Deposito Berjangka
    Bunga lebih tinggi: Cocok untuk sebagian dana darurat yang tidak perlu dicairkan segera, Perhatikan: Pilih deposito yang bisa dicairkan sebelum jatuh tempo tanpa penalti untuk kebutuhan mendesak.
  3. Reksa Dana Pasar Uang
    Return lebih baik: Dikelola manajer investasi profesional dengan risiko rendah, Peringatan OJK: Hindari produk dengan biaya administrasi tinggi atau campuran instrumen berisiko.

3 Instrumen yang Harus Dihindari

  1. Saham: Terlalu fluktuatif,  Harga bisa anjlok saat dibutuhkan, Berisiko gagal memenuhi kebutuhan darurat.
  2. Pinjaman Daring (P2P Lending), Risiko gagal bayar,  Dana bisa tertahan jika peminjam telat membayar atau kredit macet.
  3. Aset Kripto, Spekulatif ekstrem, Volatilitas tinggi seperti Bitcoin berpotensi merugikan jika harus dicairkan saat harga turun drastis.

Pesan Krusial dari OJK

OJK mengingatkan masyarakat melalui kampanye #TemanSikapi:

“Jangan sampai emergency fund kamu ikutan emergency karena keliru ‘tempat parkir’.”

Tips Tambahan
Alokasi ideal: Dana darurat minimal 3–6 bulan pengeluaran rutin.

Diversifikasi: Bagi dana ke beberapa instrumen (contoh: 50% tabungan, 30% reksa dana pasar uang, 20% deposito).

Evaluasi rutin: Pastikan likuiditas dan risiko instrumen tetap sesuai kebutuhan.

Example 120x600