delinews24.net– Gunung Rinjani, salah satu gunung berapi tertinggi di Indonesia, tak hanya menawarkan pemandangan spektakuler, tetapi juga tantangan ekstrem bagi para pendaki. Dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut (mdpl), gunung ini menjadi magnet bagi petualang domestik maupun mancanegara. Namun, di balik keindahan Danau Segara Anak dan hamparan savana, tersimpan medan berat yang membutuhkan persiapan matang.
Rute Pendakian: Pilih Sembalun atau Senaru?
Gunung Rinjani memiliki beberapa jalur pendakian, dengan Sembalun dan Senaru sebagai yang paling populer.
-
Jalur Sembalun (Desa Sembalun, 1.156 mdpl) menjadi favorit karena medan awalnya relatif landau, meski terik tanpa naungan. Pendaki akan melewati Bukit Penyesalan, tanjakan curam berbatu sebelum mencapai basecamp di Plawangan Sembalun (2.639 mdpl).
-
Jalur Senaru (Desa Senaru, 601 mdpl) menawarkan hutan lebat yang sejuk, tetapi dengan tanjakan terus-menerus. Jalur ini sering dipilih untuk turun setelah summit attack.
Selain itu, terdapat alternatif seperti Torean dan Timbanuh, meski kurang populer karena medannya yang lebih terisolasi.
Prosedur Pendakian: Wajib Guide dan Izin Resmi
Berdasarkan peraturan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), setiap pendaki wajib menggunakan jasa pemandu (guide) dan membawa porter. Biaya paket standar 3 hari 2 malam berkisar antara Rp1,5 juta hingga Rp3 juta per orang, tergantung fasilitas.
“Kami mewajibkan pendaftaran di pos TNGR untuk memastikan keselamatan pendaki dan kelestarian lingkungan,” jelas Ahmad Yani, petugas TNGR.
Tantangan Utama: Medan, Cuaca, dan Ketinggian
Pendaki Rinjani kerap menyebut pengalaman mereka sebagai “suffer for paradise” karena medannya yang ekstrem:
-
Medan Berat
-
Pasir Savana: Jalur berdebu dan licin di Sembalun.
-
Scrambling di Puncak: 200 meter terakhir menuju summit dipenuhi batu terjal.
-
Turun ke Danau: Jalur curam dengan kemiringan hingga 60 derajat.
-
-
Cuaca Ekstrem
Suhu di puncak bisa menyentuh 0°C dengan angin kencang. Kabut tebal juga kerap menyulitkan navigasi. -
Efek Ketinggian
Banyak pendaki melaporkan gejala Acute Mountain Sickness (AMS), seperti mual dan pusing, akibat kenaikan elevasi yang cepat.
Tips Pendakian dari Para Ahli
-
Latihan Fisik: Fokus pada cardio dan kekuatan kaki minimal sebulan sebelum pendakian.
-
Peralatan Wajib: Sleeping bag tahan dingin, trekking pole, dan headlamp.
-
Hindari Musim Hujan (Desember-Februari) karena jalur menjadi sangat licin.
Penutup: Keindahan yang Tak Tertandingi
Meski berat, Rinjani memberikan hadiah luar biasa: matahari terbit di atas awan, hamparan Danau Segara Anak yang mistis, dan kepuasan menaklukkan salah satu gunung terindah di Indonesia.
“Di atas semua tantangan, Rinjani mengajarkan kita tentang ketahanan dan kerendahan hati,” ucap Dian Sastro, pendaki asal Jakarta yang berhasil mencapai puncak pada 2023.
Bagi yang berencana mendaki, pastikan persiapan matang dan selalu patuhi aturan TNGR untuk pengalaman yang aman dan berkesan.