Sebuah startup drone asal Silicon Valley baru saja keluar dari mode stealth — dan siap menantang dominasi DJI!
SiFly, perusahaan berbasis di Santa Clara, meluncurkan dua drone canggih yang menjawab kekurangan drone komersial DJI: flight time lebih lama, kapasitas angkut lebih besar, dan memenuhi standar keamanan pemerintah AS. Dengan daya tahan terbang hingga 4 kali lipat dan jangkauan 10 kali lebih jauh dibanding drone biasa, SiFly Q12 dan Q250 bisa menjadi pilihan utama bagi industri dan instansi keselamatan publik yang mencari alternatif drone buatan China.
Kedua drone ini sudah memenuhi standar NDAA (National Defense Authorization Act), sehingga memenuhi syarat untuk kontrak pemerintah dan pertahanan — hal yang semakin penting mengingat tekanan politik AS terhadap DJI.
SiFly Q12: BVLOS Champion
SiFly Q12 (foto atas) menawarkan waktu hover hingga 2 jam dan bisa terbang maju selama 3 jam! Dengan jangkauan operasional 90 mil (sekitar 145 km) sambil membawa muatan 4,5 kg, drone ini cocok untuk misi Beyond Visual Line-of-Sight (BVLOS) seperti inspeksi infrastruktur dan tanggap darurat.
SiFly Q250: Pengganti Helikopter?
Yang lebih mencengangkan adalah Q250 (foto bawah), drone angkut berat yang mampu membawa beban 90 kg selama lebih dari 90 menit! SiFly mengklaim drone ini bisa menggantikan helikopter dalam tugas seperti penyemprotan pertanian, pemadaman kebakaran, dan logistik terpencil — dengan biaya jauh lebih murah.
“Selama ini, pengguna drone harus memilih antara daya tahan, kapasitas angkut, dan jangkauan,” kata Brian Hinman, Pendiri dan CEO SiFly. “Kami menghilangkan batasan itu. Drone SiFly mengubah cara kerja tanggap darurat, inspeksi, dan logistik — dengan performa setara helikopter tapi harga drone!”
Bedanya dengan DJI
Berbeda dengan drone DJI yang biasanya terbatas oleh baterai dan regulasi, drone SiFly dirancang khusus untuk misi jarak jauh — sekaligus terhubung dengan sistem AI berbasis cloud untuk pengiriman data real-time. Dalam uji coba di Amaral Ranches, Lembah Salinas, Q12 sukses memberikan analisis pertanian langsung menggunakan AI.
SiFly juga mempromosikan drone mereka sebagai masa depan program Drone-as-First-Responder (DFR). Karena daya tahan terbangnya yang lama, drone mereka bisa menjangkau area lebih luas tanpa bergantung pada jaringan docking mahal — menghemat biaya operasional DFR hingga 90% per mil persegi.
Kapan Bisa Dibeli?
Q12 akan mulai dikirim Q4 2025. Saat ini, SiFly aktif memamerkan drone mereka ke instansi pemerintah dan perusahaan swasta di AS, dengan kemitraan strategis yang akan segera diumumkan.
Didirikan pada 2021 oleh Brian Hinman (pengusaha teknologi di balik Polycom dan Mimosa) bersama Logan Jones (mantan kepala divisi venture capital Boeing HorizonX), SiFly muncul di saat yang tepat — saat tekanan politik terhadap DJI semakin besar.
Bagi yang mencari drone performa tinggi buatan AS, dua drone baru ini mungkin jawabannya!