Aku tergigil-gigil dalam hujan
yang lebat di bibirmu.
Hujan rayu yang meruntuhkan kelopak senja,
yang menghiasi raganya.
Badai..
tertambat di ujung hela,
sejoli terhempas sesal yang berulang-ulang.
Tapi..
kita harus pulang,
meninggalkan kamar yang berantakan.