Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Opini

“I Want The Cake!”, Bangkitnya Kerajaan Cikeas

207
×

“I Want The Cake!”, Bangkitnya Kerajaan Cikeas

Share this article

Kurang lebih 9 tahun lamanya Partai Demokrat menjadi oposisi Jokowi, dalam waktu yang lama itu tidak ada yang bisa dilakukan oleh Demokrat selain menggosipi pemerintahan Jokowi. Musim paceklik Demokrat ini bukannya tanpa sebab, langkah politik yang diambil oleh Susilo Bambang Yudhoyono dinilai penuh keraguan.

Mau gabung ke Jokowi, nanti dijauhi rakyat. Jadi oposisi, suara di Parlemen terus berkurang-

Hingga akhirnya Demokrat memutuskan untuk menaiki gerbongnya Jokowi, dan tak lama setelah keputusan itu, Agus Harimurti Yudhoyono langsung mendapatkan jatah kue sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang sekaligus Kepala Badan Pertanahan Nasional.

Kue sisa yang diberikan kepada Demokrat ini sontak saja membuat publik mengerutkan dahi sekaligus tertawa. “Sudah tak tahan juga ternyata”, kira-kira seperti itulah respon masyarakat atas bergabungnya Demokrat ke rezim Joko Widodo.

Nikmatnya kue sisa yang diberikan oleh Jokowi kepada Demokrat membuatnya ketagihan, hingga akhirnya memutuskan untuk menghadiri pada acara pembagian kue yang sama pada kabinet kerja Prabowo.

Apa yang dirasakan oleh Demokrat jelas berakhirnya masa pemerintahan Jokowi memang terasa indah, seperti kata Sekjen PKS yang memutuskan untuk masuk ke gerbong yang sama seperti Demokrat.

Kekuasaan itu indah, kawan-kawan…” begitulah kalimat yang diucapkan oleh pecundang dari Partai Keadilan Sejahtera.

Aku Caci Dulu, Siapa Tahu Hoki

Agus Harimurti Yudhoyono selaku Ketua Umum Partai Demokrat sering melakukan manuver dalam berbagai kesempatan, tentunya sebelum mendapat jatah kue sisa dari Jokowi.

Bocah yang baru menetas dari kinderjoy ini secara lantang mengkritik food estate Jokowi, AHY menilai kebijakan food estate sebagai kebijakan yang grusa-grusu. “Apa kabar food estate?”, begitulah si bocah sebelum menikmati kue.

Selain food estate, the bocah kinderjoy with pajamas ini juga pernah mencibir proyek kota berhantu Jokowi, yaitu IKN Nusantara. Katanya, Jokowi terlalu memaksakan proyek mercusuar dengan membangun IKN Nusantara padahal uangnya tydack ada. Sedangkan ketika sudah memakan kue, ia berbalik memuji calon Hambalang Jilid 2 itu.

But well, musim paceklik selama 9 tahun memang terasa sangat berat bagi Demokrat, apalagi dengan adanya rencana kudeta dari Moeldoko yang akhirnya membuat AHY harus rela menghamba kepada Jokowi.

Hoki, Bro. Wakil Ketua MPR Nih!

Seperti yang sudah Saya bilang, nikmatnya kue yang diberikan oleh Jokowi membuat Demokrat ketagihan, yang pada akhirnya membuat partai itu melanjutkan masa indahnya bersama Prabowo-Gibran.

Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas merupakan adik dari bocah kinderjoy AHY, ia dipilih oleh Partai Demokrat untuk menempati posisi Wakil Ketua MPR. Tentu saja posisi ini sangat strategis bagi Partai Demokrat, kapan lagi bisa menguasai lembaga yang mengatur UU ye kaannnn? Posisi itu tentunya membuat Demokrat senang bukan main, sehingga kesengsaraan selama 9 tahun terbayarkan dengan hasil yang memuaskan.

But wait, Saya tydack mempermasalahkan posisi yang didapat oleh Demokrat. Justru yang Saya permasalahkan yaitu, orang dengan basic knowledge bisnis dan ekonomi kenapa bisa menjabat sebagai Wakil Ketua MPR?

Ibas mendapat gelar Bachelor of Commerce in Finance and E-Commerce di Curtin University, Perth, Australia. Selain itu, ia juga memperoleh gelar Master of Science in International Political Economic dan juga gelar Doktor Manajemen Bisnis.

Imagine! Seseorang dengan basic knowledge bisnis dan ekonomi menjabat sebagai Wakil Ketua MPR yang mengurusi hal-hal seputar mengubah dan menetapkan UUD, menentukan Garis-garis Besar Haluan Negara, serta menetapkan, melantik, dan memberhentikan Presiden/Wakil Presiden.

Arrrrgh!! mau dibawa ke mana hubungan kita? Eh maksudnya negara ini.

Bangkit dan Bersinar

Masuknya Partai Demokrat ke kubu Prabowo-Gibran seolah sebagai penanda, bahwa Demokrat ingin mengulangi masa kejayaan mereka dulu ketika Susilo Bambang Yudhoyono menjabat sebagai Presiden selama dua periode.

Meredup dan runtuhnya Kerajaan Cikeas selama sembilan tahun kemarin membuat banyak kadernya frustasi. “Mau ke sana tak boleh, mau ke sini oh tydack bisa”. Kiranya seperti itulah yang dirasakan oleh Partai Demokrat selama menjadi oposisi rezim Jokowi, sama seperti apa yang dirasakan oleh Prabowo ketika belum menjalin hubungan mesra dengan Jokowi, seperti yang pernah ia sampaikan kepada Najwa Shihab.

Apakah dengan bergabungnya Partai Demokrat ke rezim Prabowo akan membuat Kerajaan Cikeas berjaya kembali? Let’s wait and see.

 

Ditulis oleh Hara Nirankara

Example 120x600