Scroll untuk baca berita
Example floating
Example floating
InternasionalTeknologi

Kebocoran Data Terbesar Sejarah! 16 Miliar Kredensial Login Bocor!

347
×

Kebocoran Data Terbesar Sejarah! 16 Miliar Kredensial Login Bocor!

Share this article
Ilustrasi data pengguna bocor

Sebanyak hampir 16 miliar data kredensial login dilaporkan bocor dan dapat mengancam keamanan akun pengguna di berbagai platform ternama, termasuk Apple, Gmail, Facebook, GitHub, dan Telegram. Kebocoran masif ini disebut sebagai salah satu yang terbesar dalam sejarah dan berpotensi disalahgunakan untuk peretasan akun, pencurian identitas, hingga phishing.

Menurut penelitian Cybernews, kebocoran ini ditemukan saat dataset tersebut tiba-tiba terekspos dalam waktu singkat. Data yang bocor mencakup email, username, dan password, yang dapat memberi akses kepada pelaku kejahatan siber untuk masuk ke berbagai layanan digital.

Ancaman Serius bagi Pengguna

Tim peneliti memperingatkan bahwa data-data ini kemungkinan besar berasal dari infostealer, sejenis malware yang mencuri informasi login.

“Ini bukan kebocoran lama yang didaur ulang, melainkan kumpulan data mutakhir yang sangat berbahaya,” ungkap para peneliti.

Mereka juga menyebut kebocoran ini bisa menjadi model intelijen baru yang digunakan dalam skala besar. Lawrence Pingree, Wakil Presiden di Dispersive, menambahkan bahwa data-data tersebut mungkin sudah diperjualbelikan di dark web oleh badan intelijen atau pelaku kejahatan siber.

“Data ini sangat berharga bagi mereka. Terkadang dijual per item, atau dikemas ulang,” kata Pingree, seperti dilansir Forbes (20/6/2025).

Apakah Akun Anda Termasuk yang Terkena Dampak?

Meski jumlah pasti korban belum diketahui, pengguna diminta segera mengganti password dan mengaktifkan verifikasi dua langkah (2FA) untuk mencegah peretasan.

Tips Perlindungan:
✅ Gunakan password yang kuat & unik untuk tiap akun
✅ Aktifkan 2FA di semua platform penting
✅ Waspada terhadap email/phishing yang mencurigakan
✅ Pantau aktivitas mencurigakan di akun Anda

Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari Apple, Google (Gmail), Meta (Facebook), atau Telegram terkait kebocoran ini. Namun, para ahli keamanan siber menyarankan pengguna untuk lebih waspada terhadap ancaman ini.

Bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda sudah mengambil langkah pengamanan?

(Sumber: Business Insider, Forbes, Cybernews

Example 120x600