Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Pendidikan

Kehamilan Dalam Persalinan Yang Lancar Berkat Adanya Dukungan Suami

3
×

Kehamilan Dalam Persalinan Yang Lancar Berkat Adanya Dukungan Suami

Share this article

 

Delinews 24.net- Program Studi D3 Kebidanan Fakultas Farmasi Dan Kesehatan Institut Kesehatan Helvetia Medan adakan program pengabdian masyarakat, dengan tema: Manfaat Prenatal Gentle Yoga dan Dukungan Suami Saat Kehamilan Dalam Persalinan Yang Lancar dan Nyaman di Klinik Pratama Bunda Patimah medan, diikuti oleh 7 orang Responden. 31/5/22. Adapun ketua pengabdian yaitu Endryani Syafitri,
Anggota :Muthia Sari Mardha, Nurul Mouliza, dan Nabila Safitri.

Kehamilan adalah sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional.

Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah manfaat prenatal gentle yoga dan dukungan suami saat kehamilan dalam persalinan yang lancar dan nyaman di laksanakan di klinik Pratama Bunda Patimah Medan.

Kehamilan adalah sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional.

Dalam proses adaptasi tidak jarang ibu hamil akan mengalami ketidaknyamanan yang meskipun hal itu adalah fisiologis namun tetap perlu diberikan suatu pencegahan dan perawatan, beberapa ketidaknyamanan trimester III pada Ibu hamil diantaranya sering buang air kecil 50 %, keputihan 15 %, konstipasi 40 %, perut kembung 30 %, bengkak pada kaki 20 %, kram pada kaki 10 %, sakit kepala 20 %, striae gravidarum 50 %, hemoroid 60 %, sesak nafas 60 % dan sakit punggung 70 %.

Persalinan normal untuk primi 12 sampai 18 jam sedangkan untuk multi antara 8-12 jam. Partus lama ditandai dengan fase laten lebih dari 8 jam, persalinan telah berlangsung 12 jam atau lebih tanpa kelahiran bayi, dan dilatasi serviks di kanan garis waspada pada partograf.

Salah satu faktor yang berperan penting dalam proses persalinan yaitu kekuatan mendorong janin keluar meliputi his (kekuatan uterus) dan kontraksi otot dinding perut.

Praktek pembelajaran senam yoga kepada ibu hamil

Kondisi psikologis dapat berpengaruh terhadap tenaga ibu dan kelancaran proses persalinan. 97 % persalinan adalah persalinan fisiologis namun kecemasan dalam persalinan dapat menimbulkan ketegangan otot-otot polos dan pembuluh darah, sehingga terjadi kekakuan serviks dan hipoksia pada rahim yang menyebabkan impuls nyeri bertambah banyak.

Impuls nyeri melalui thaloma limbic ke korteks serebri dengan akibat menambah rasa takut, sehingga kontraksi rahim berkurang. Hal ini mengakibatkan persalinan butuh waktu yang lama dan mungkin membutuhkan alat bantu bahkan operasi Caesar.

Kecemasan dikaitkan dengan keadaan kecemasan yang dimanifestasikan sebagai ketakutan, emosi ketidak pastian, atau ketidakberdayaan, serta keadaan emosional yang belum jelas dalam kaitannya dengan objek atau situasi tertentu. Selama trimester pertama kehamilan, ketakutan ini sering dirasakan dalam menghadapi hal yang tidak diketahui.

Wanita hamil memiliki jumlah stres psikologis yang lebih besar selama trimester ketiga kehamilan mereka. Wanita yang cemas selama kehamilan akan memiliki kelahiran yang lebih abnormal, yang berpotensi mengakibatkan kematian ibu dan bayi jika situasinya parah.

Depresi dan kecemasan pada ibu hamil akan berdampak pada timbulnya penyakit dan kesulitan selama kehamilan dan persalinan, yang akan berdampak pada ibu dan bayinya.

Pemerintah dan masyarakat telah melakukan berbagai inisiatif untuk memastikan ibu hamil dan ibu baru mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai sehingga dapat melahirkan bayi baru lahir yang sehat. Pelayanan kesehatan bersalin dan anak yang berkualitas mampu menurunkan AKI dan AKB yang sudah sejak lama diupayakan oleh pemerintah.

Ibu hamil Trimester III yang merasa cemas dan ketakutan sebelum persalinan akan melepaskan hormon katekolamin (hormon stress) dengan konsentrasi yang tinggi yang menyebabkan nyeri pada saat persalinan menjadi meningkat, waktu persalinan menjadi lama, dan menyebabkan ketegangan pada saat persalinan.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi ibu hamil Trimester III antara lain yaitu status kesehatan ibu dan bayi, umur, tingkat pendidikan, dan dukungan keluarga khususnya dukungan suami.

Faktor yang mempengaruhi kecemasan pada ibu hamil antara lain usia, tingkat pendidikan, pekerjaan dan paritas ibu hamil. Faktor lain yang memperngaruhi kecemasan pada ibu hamil yaitu pengetahuan ibu, psikologi, ekonomi, dukungan keluarga dan yang paling utama dukungan suami.

Pada ibu hamil dengan usia 20 tahun atau lebih dari 35 tahun memiliki resiko tinggi gangguan janin, sehingga menimbulkan kecemasan pada ibu hamil tersebut.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecemasan yaitu kepatuhan ibu dalam memeriksakan kehamilannya. Apabila seorang ibu hamil rutin memeriksakan kandungannya secara teratur maka ibu akan mendapatkan informasi dari dokter tentang perkembangan janinnya.

Dukungan suami sangat penting dalam proses persalinan karena suami dapat menumbuhan rasa percaya diri dan membentuk mental yang kuat terhadap istri sehingga rasa cemas dan ketakutan menjadi hilang. Selain itu suami juga dapat bekerja sama dengan anggota keluarga lain dalam memberikan dukungan yang positif agar tidak ada rasa khawatir dalam proses persalinan tersebut.

Dukungan lain dari suami dalam proses persalinan yaitu sentuhan kasih sayang dan memberikan semangat kepada ibu bahwa persalinan dapat berjalan dengan lancar, dukungan moril dari keluarga dapat membantu mencegah kecemasan yang dialami ibu dan memberikan bimbingan untuk berdoa menurut agama dan keyakinan keluarga.

Selain itu, dukungan emosional dari suami dapat menyebabkan ketenangan batin serta perasaan yakin pada ibu yang akan menjalani proses persalinan. Ibu menjadi lebih menyesuaikan diri dengan situasi persalinan karena suami adalah orang pertama yang memberikan dorongan dan dukungan.

Kementerian Kesehatan menyelenggarakan inisiatif, seperti kursus untuk ibu hamil, untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan yang baik selama kehamilan. Kelas ibu hamil merupakan sarana belajar bersama tentang kesehatan ibu hamil, dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu dan keluarganya tentang perawatan kehamilan, persalinan, nifas, penyakit, dan komplikasi yang mungkin timbul selama masa kehamilan. jalannya kehamilan.

Menyadari pentingnya memperhatikan faktor kecemasan yang dialami ibu hamil saat mempersiapkan persalinan, maka diperlukan upaya untuk meminimalkan tingkat kecemasan yang dialami ibu hamil salah satunya dengan latihan yoga.

Endryani Syafitri, menjelaskan”Tingginya angka kematian ibu di Indonesia dapat disebabkan oleh banyak faktor, antara lain kurangnya perhatian dari anggota keluarga, khususnya partisipasi suami dalam proses kehamilan. Terlepas dari kenyataan bahwa pasangan memainkan peran penting dalam membantu istri dalam menenangkan keadaan fisik dan psikologisnya, ada batasan tertentu”.

Tanggung jawab suami selama istri hamil antara lain menyediakan makanan bergizi bagi wanita, mengingatkan dia untuk cukup istirahat, dan melakukan semua pekerjaan rumah tangga yang biasanya dilakukan oleh istri jika dia tidak mampu melakukannya.

Lanjutnaya mengatakan” Seperti biasa, suami saya mengerti apa yang saya katakan. Memotivasi dalam segala keadaan, suami harus menyisihkan penghasilan tambahan yang cukup besar, baik untuk kebutuhan selama kehamilan maupun untuk biaya nifas saat dilakukan pembedahan”.

Latihan yoga sangat bermanfaat bagi ibu hamil dan ibu yang sedang mempersiapkan persalinan karena dapat memperkuat daya tahan tubuh dan memperbaiki kondisi tubuh secara keseluruhan. Latihan yoga tidak hanya membantu memperkuat otot dan persendian yang terkait dengan persalinan, tetapi juga dapat digunakan untuk melatih teknik pernapasan, yang dapat sangat bermanfaat untuk melepaskan stres selama proses persalinan.

“Yoga dapat membantu dalam pemeliharaan 4 kekuatan dan fleksibilitas, serta perbaikan postur tubuh, selama kehamilan. Ibu hamil dapat berlatih yoga secara teratur 2-3 kali seminggu selama 60 – 90 menit per sesi, yang dapat membantu mereka menjadi lebih kuat dan lebih mudah beradaptasi dengan berbagai situasi tidak menyenangkan yang dapat muncul selama kehamilan. Latihan yoga dapat membantu ibu hamil menjadi lebih kuat dan lebih mudah beradaptasi dengan banyak situasi tidak menyenangkan yang dapat muncul selama kehamilan” pungkas Endryani Syafitri.

Kegiatan pengabdian dihadiri oleh 7 Orang ibu Hamil, pengabdian ini berhasil meningkatkan pengetahuan para ibu hamil, dibuktikan dari para ibu Hamil yang mampu menjawab semua pertanyaan dengan benar pertanyaan dari pemateri.

Example 120x600