Pagi lekas tersingkir,
terik pun hampir,
namun kopi masih utuh secangkir…
Kurasa, bukan karena waktu yang henti bergulir,
ataukah sebab aroma kopi yang teramat getir…
Melainkan oleh lamunan tentang kapan,
tentang bagaimana,
juga tentang bersama yang kelak akan hadir