Aku telah menulis banyak puisi untukmu,
tapi aku merasa belum sepenuhnya berhasil
mengungkapkan isi hati
seolah tidak pernah selesai
jika tentang kamu.
Kopiku
Masih Relevan
Takdir itu seperti tetes hujan yang jatuh, kau…
Diperjalananku.. Aku melewati sebuah rumah.. Lama kupandangi rumah…
Kau riap-riap benderang Datang meniti petir Mengulas senyum…
Sini mari sini nona, duduk di sampingku tak…
Segundah Pungguk Lapar Sebuah rindu abadi Dari…
Bukan kata yg kurangkai Bukan diksi yg ku…