sebab aku teratai
kubiarkan kau memilih
di kelopak mana ingin hinggap
apakah pada daun yang tercelup ke dalam kolam,
ataukah pada bakal biji yang akan melahirkanmu kembali.
Dan puisi
menjadikan kehilangan begitu berat Laila: setitik tangis telah dilautkan,
dan sebongkah rindu digunungkan.
Tapi Laila, aku akan,
dan selamanya mandayung dan menjunjung,
sampai hidup karam dan dunia diruntuhkan.