delinews24.net – Sebuah studi terobosan dari University of South Australia (UniSA) mengonfirmasi bahwa olahraga terstruktur dapat menjadi solusi efektif untuk meredakan gejala depresi dan kecemasan pada anak dan remaja. Temuan ini dipublikasikan dalam JAACAP Connect setelah menganalisis 375 uji klinis melibatkan 38.000 partisipan.
Olahraga sebagai Terapi Alternatif yang Terjangkau
Penulis utama studi, Ben Singh, Ph.D., menekankan bahwa meski terapi perilaku kognitif dan antidepresan sering direkomendasikan, akses terbatas menjadikan olahraga sebagai pilihan strategis.
“Olahraga adalah intervensi berbiaya rendah yang berdampak nyata. Latihan intensitas rendah seperti angkat beban ringan efektif turunkan kecemasan, sementara kombinasi aerobik dan kekuatan paling optimal untuk depresi,” jelas Singh seperti dikutip dari EurekAlert.
Studi menunjukkan, manfaat terasa dalam kurang dari 12 minggu, terutama pada remaja usia 12+ tahun.
Rekomendasi Praktis untuk Orang Tua dan Sekolah
Prof. Carol Maher, peneliti senior UniSA, menyarankan program terstruktur singkat:
-
Latihan kekuatan (contoh: angkat beban ringan) untuk kecemasan.
-
Kombinasi aerobik & ketahanan (contoh: lari + plank) untuk depresi.
“Tidak perlu biaya mahal. Aktivitas di rumah atau sekolah pun cukup,” tegas Maher.
Pentingnya Integrasi Olahraga dalam Sistem Kesehatan Mental
Temuan ini mendorong agar olahraga menjadi bagian inti penanganan kesehatan mental di tiga sektor:
-
Sekolah: Kurikulum pendidikan jasmani yang terarah.
-
Klinis: Rekomendasi dokter sebagai terapi pendamping.
-
Komunitas: Program kelompok berbasis aktivitas fisik.
