Jakarta|delinews24.net – Presiden RI Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menghadiri Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Pejambon, Jakarta Pusat, Senin (2/6/2025). Acara yang digelar di kompleks Kementerian Luar Negeri RI ini dihadiri pula oleh sejumlah tokoh nasional, termasuk pimpinan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Prabowo tiba pukul 09.20 WIB dan disambut Gibran serta Megawati. Presiden dan Wapres mengenakan jas dan peci, sementara Megawati tampil dengan pakaian resmi BPIP, lembaga yang ia pimpin sebagai Ketua Dewan Pengarah. Upacara berlangsung khidmat dengan Prabowo sebagai inspektur upacara, sementara Megawati dan Gibran duduk di barisan depan bersama Wakil Ketua Dewan Pengarah BPIP Try Sutrisno dan Kepala BPIP Yudian Wahyudi.
Pidato Tegas Prabowo: “Tidak Ada Toleransi bagi Penyeleweng!”
Dalam amanatnya, Prabowo menegaskan pentingnya konsistensi seluruh pejabat negara dalam menjalankan nilai-nilai Pancasila. Ia menyatakan akan mengambil tindakan tegas terhadap praktik korupsi dan penyalahgunaan wewenang.
“Yang tidak setia kepada negara akan kita singkirkan tanpa ragu-ragu. Tidak peduli keluarga siapa, partai mana, atau suku mana. Semua penyelewengan harus berhenti. Pejabat yang tidak mampu menjalankan tugas, lebih baik mundur sebelum saya berhentikan,” tegas Prabowo di hadapan peserta upacara.
Pernyataan ini dinilai sebagai sinyal kuat pemerintah untuk memperketat pengawasan terhadap kinerja birokrasi dan penegakan hukum.
Megawati dan Gibran: Simbol Kesinambungan Kepemimpinan Nasional
Usai upacara, Prabowo terlihat berbincang akrab dengan Megawati saat memasuki Gedung Pancasila. Kehadiran Megawati—putri Proklamator Soekarno—memberikan nuansa historis, mengingat Gedung Pancasila adalah tempat lahirnya konsep dasar negara pada 1 Juni 1945.
Gedung Pancasila: Saksi Bisu Perjalanan Bangsa
Gedung yang kini menjadi bagian dari Kemlu RI ini memiliki sejarah panjang. Dibangun awal abad ke-19 sebagai kediaman panglima perang Belanda, gedung ini kemudian menjadi Volksraad (Dewan Rakyat Hindia Belanda) dan markas Tyoo Sangi-In di era Jepang. Pada 1945, BPUPKI bersidang di sini, dan Soekarno pertama kali mencetuskan Pancasila. Pada 1964, gedung ini resmi dinamai Gedung Pancasila.
Pesan Kebangsaan di Tengah Tantangan Global
Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini mengingatkan kembali pentingnya persatuan dan keteguhan menjalankan nilai-nilai kebangsaan. Pesan Prabowo tentang pemberantasan korupsi dan penyelewengan juga menjadi sorotan, seiring dengan komitmen pemerintah menguatkan fondasi ideologi negara