Medan|delinews24.net – Pusat Inkubasi Bisnis Syariah (PINBAS) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Utara, bersama jajarannya, mengikuti Sarasehan Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah hasil kolaborasi MUI dan Bank Indonesia (BI). Kegiatan yang digelar secara hybrid via Zoom ini berlangsung di Kantor Perwakilan BI Provinsi Sumatera Utara, Jl. Balai Kota No.4, Medan 13/8/2025, sekaligus menjadi refleksi 80 tahun kemerdekaan RI dalam membangun ekonomi berkelanjutan.
Ketua PINBAS MUI Sumut, Putrama Al Khairi, yang akrab disapa Kyai Preneur, menyampaikan optimisme bahwa Sumatera Utara mampu menjadi Pusat Ekonomi Syariah Regional Sumatera. “Kolaborasi PINBAS dengan UMKM binaan, Kalangan Pesantren perusahaan besar, dan seluruh pemangku kepentingan harus diperkuat untuk mewujudkan visi ini,” tegasnya.
Literasi dan Strategi 10 Tahun Ke Depan
Wakil Ketua Umum MUI, Dr. Anwar Abbas, menekankan pentingnya sarasehan ini sebagai langkah strategis memperkuat literasi kelembagaan ekonomi syariah. “Dengan insight dari Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur BI, dan Kepala Bappenas, gerakan ekonomi syariah Indonesia akan lebih terarah dalam dekade mendatang,” ujarnya.
Sri Mulyani, dalam pemaparannya, mengkritik kelemahan sistem kapitalis dan sosialis-komunis yang kerap menimbulkan ketimpangan. “Ekonomi syariah, dengan prinsip Siddiq, Amanah, Tabligh, dan Fathonah, menawarkan solusi. APBN pun telah mengadopsi nilai syariah, seperti bantuan sosial dan pajak yang berkeadilan,” jelasnya dengan senyum.
Inisiatif BI dan Peran Strategis Bappenas
Gubernur BI, Dr. Perry Warjiyo, memaparkan sejumlah program unggulan BI sejak 2015, seperti Gerbang Santri, Jawara Ekspor, Gema Halal, hingga Lantera Emas. “Kami mendorong percepatan sosialisasi perbankan syariah dan industri halal sebagai tulang punggung ekonomi nasional,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bappenas, Brigjen Dr. Ir. Rahmat Prambudi, menyerukan evaluasi bersama untuk mempercepat gerakan ekonomi syariah. “Target kita jelas: Indonesia harus menjadi nomor satu industri halal dunia dan memberi solusi finansial global,” tegasnya.
Nasihat KH. Ma’ruf Amin: Tinggalkan ‘Tayamum’ Ekonomi Konvensional
Tokoh ekonomi syariah nasional sekaligus Wakil Presiden RI ke-13, KH. Ma’ruf Amin, memberikan analogi tajam: “Ekonomi konvensional ibarat tayamum—hanya digunakan saat darurat. Kini, saatnya beralih ke sistem syariah yang lebih hakiki.”
Penutup: Aksi Nyata Menuju Ekonomi Berkeadilan
Sarasehan ini tidak hanya menjadi ruang diskusi, tetapi juga komitmen kolektif untuk memperkuat ekosistem ekonomi syariah dari Sumatera Utara hingga tingkat global. Dengan kolaborasi multisektor, harapan menjadikan Indonesia sebagai pemimpin ekonomi syariah dunia semakin mendekati kenyataan.
