Example floating
Example floating
FenomenaNASIONAL

Praktik Buzzer dan Konten Negatif Marak, DPR Desak Platform Medsos Hapus Akun Ganda

15
×

Praktik Buzzer dan Konten Negatif Marak, DPR Desak Platform Medsos Hapus Akun Ganda

Share this article
Ilustrasi Seseorang Menggunkan Fake Akun

delinews24.net –  Fenomena maraknya akun ganda di media sosial menjadi sorotan serius Komisi I DPR RI dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama perwakilan platform digital seperti YouTube, Meta (Facebook/Instagram), Google, dan TikTok, Selasa (15/7/2025). Anggota Komisi I dari Fraksi PKB, Soleh, menegaskan bahwa akun ganda dinilai merusak ekosistem digital karena kerap disalahgunakan untuk praktik buzzer, konten ilegal, dan manipulasi reputasi.

Akun Ganda: Ancaman atau Keuntungan Platform?

Dalam pemaparannya, Soleh menyatakan bahwa meski akun ganda mungkin menguntungkan platform dari segi statistik pengguna, dampaknya justru berbahaya bagi masyarakat.

“Akun ganda sangat-sangat merusak. Buzzer membuat orang yang tidak qualified jadi terkenal, mengalahkan yang benar-benar berkompeten. Ini tidak adil,” tegas Soleh.

Ia juga mencontohkan bagaimana akun ganda menjadi sarana penyebaran konten negatif, termasuk hoaks, ujaran kebencian, dan manipulasi opublik.

Usulan Kebijakan: “Satu Orang, Satu Akun”

Sebagai solusi, Komisi I DPR mengusulkan agar revisi UU Penyiaran atau regulasi baru mewajibkan platform digital menerapkan prinsip:

  • Satu pengguna hanya boleh memiliki satu akun (baik personal, perusahaan, atau lembaga).

  • Verifikasi identitas ketat untuk memastikan akun asli dan terdaftar.

  • Sanksi tegas bagi platform yang lalai memantau pelanggaran.

“Hanya dengan satu akun asli, kita bisa meminimalisir konten ilegal dan memastikan tanggung jawab pengguna,” jelas Soleh.

Respons Platform Digital

Hingga berita ini diturunkan, perwakilan platform yang hadir belum memberikan tanggapan resmi. Namun, insentif bisnis seperti iklan berbasis jumlah akun diduga menjadi salah satu tantangan penerapan aturan ini.

Analisis:

  • Dampak Sosial: Akun ganda memicu ketimpangan reputasi (buzzer vs. kreator asli) dan mempermudah penyebaran konten berbahaya.

  • Tantangan Regulasi: Perlu harmonisasi aturan global, mengingat platform digital bersifat lintas negara.

  • Solusi Teknis: AI deteksi akun palsu dan kolaborasi dengan Dukcapil bisa jadi opsi.

Example 120x600