delinews24.net – Bank Indonesia (BI) memastikan rencana implementasi sistem pembayaran Kode QR Standar Indonesia (QRIS) di China masih berjalan sesuai target, dengan peluncuran dua arah (inbound dan outbound) diproyeksikan pada akhir tahun ini. Langkah strategis ini akan memperluas jangkauan QRIS setelah sukses diimplementasikan di beberapa negara Asia Tenggara dan Jepang.
Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta, dalam konferensi pers virtual, Rabu (20/8/2025), mengungkapkan bahwa proses uji coba interkoneksi atau sandboxing dengan China telah dimulai sejak 17 Agustus 2025. “Jadi mudah-mudahan insya Allah akhir tahun kita bisa implementasi yang QR Indonesia-China dua sisi, baik inbound maupun outbound,” ujarnya.
Tahapan Ketat Menuju Implementasi
Filianingsih menjelaskan bahwa proses menuju implementasi cross-border bersifat panjang dan ketat, mengikuti protokol standar yang berlaku. Tahapan dimulai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara bank sentral kedua negara, dilanjutkan dengan kesepakatan antar-industri, pengembangan sistem interlinking, dan diakhiri dengan uji coba sandbox sebelum akhirnya diluncurkan secara resmi.
“Nah ini pada tahapan terakhir uji coba sandbox dan setelah itu kita implementasi,” jelasnya. Dalam proses ini, BI berkolaborasi dengan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), UnionPay International (UPI), dan perwakilan penyelenggara jasa sistem pembayaran.
Lanjutan dari Kesuksesan di Regional
Keberhasilan QRIS di negara-negara tetangga menjadi fondasi yang kuat untuk ekspansi ke China. Hingga Juni 2025, data transaksi QRIS cross-border menunjukkan angka yang impressive:
- Thailand (sejak Agustus 2022): 994.890 transaksi (Rp 437,54 miliar)
- Malaysia (sejak Mei 2023): 4,31 juta transaksi (Rp 1,15 triliun)
- Singapura (sejak November 2023): 238.216 transaksi (Rp 77,06 miliar)
Pertumbuhan transaksi pembayaran digital via QRIS secara keseluruhan juga sangat tinggi, mencapai 148,50% (year-on-year) pada Kuartal II 2025, didorong oleh peningkatan jumlah pengguna dan merchant yang masif.
Dengan dibukanya akses QRIS di China—pasar raksasa dengan volume transaksi yang sangat besar—diharapkan dapat memberikan kemudahan yang signifikan bagi wisatawan dan pelaku usaha dari kedua negara, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam ekosistem pembayaran digital global.