Delinews24.net – Indonesia rugi Rp63 triliun per tahun hanya karena kuota internet yang hangus. Angka fantastis ini terungkap dari laporan terbaru Asosiasi Konsumen Digital Indonesia (AKDI), memicu Perhatian publik dan tuntutan regulasi lebih ketat terhadap provider telekomunikasi,2/6/2025
🔹 Fakta Mengejutkan di Balik Kerugian Triliunan
- Kuota Promo Jadi Biang Keladi
- Paket murah seperti kuota harian/mingguan (contoh: 10GB/3 hari) sering hangus sebelum sempat dipakai.
- Survei AKDI menunjukkan 72% pengguna mengaku kehilangan rata-rata Rp150.000/bulan karena kuota tak termanfaatkan.
- Taktik ‘Siluman’ Provider
- Beberapa operator memperpendek masa aktif kuota tanpa pemberitahuan jelas.
- Kuota “unlimited” ternyata dibatasi kecepatan setelah pemakaian tertentu, membuat sisa kuota tak berguna.
- Tak Ada Perlindungan Konsumen
- Kominfo belum memiliki aturan tegas tentang sisa kuota, berbeda dengan negara seperti Singapura yang mewajibkan roll over (sisa kuota pindah ke bulan berikutnya).
🔹 Respons Provider & Pemerintah
- Telkomsel, Indosat, dan XL menyatakan sedang “mengkaji kebijakan lebih adil”.
- Kominfo berjanji membahas revisi aturan, tetapi belum ada kepastian timeline.
🔹 Solusi Sementara untuk Konsumen
- Pilih Paket Sesuai Kebutuhan – Hindari kuota flash sale jika tidak benar-benar dipakai.
- Gunakan Aplikasi Pemantau Kuota – Seperti MyTelkomsel atau Indosat Ooredoo Hutchison untuk dapat notifikasi.
- Tekan Provider via Aduan ke Kominfo – Laporkan praktik tidak transparan di situs resmi Kominfo.
🔹 Prediksi ke Depan
- AKDI mengancam gugatan class action jika tidak ada perubahan dalam 6 bulan.
- Analis pasar memprediksi harga paket internet bisa naik jika provider “kehilangan” pendapatan dari kuota hangus.
💬 Kata Ahli:
“Ini bukan sekadar masalah uang, tapi keadilan digital. Masyarakat sudah bayar mahal untuk internet, tak boleh ada lagi praktik ‘makan kuota’ diam-diam.”
– Dr. Anita Rahayu, Pakar Telekomunikasi UI