Example floating
Example floating
KesehatanNASIONAL

Studi Terbaru: Seberapa Aman Air Isi Ulang yang Kita Minum Setiap Hari?

185
×

Studi Terbaru: Seberapa Aman Air Isi Ulang yang Kita Minum Setiap Hari?

Share this article
Ilustrasi air bagus dan tercemar

Air isi ulang telah lama menjadi pilihan banyak keluarga di Indonesia karena harganya yang terjangkau dan ketersediaannya yang luas. Namun, di balik kepraktisannya, risiko kesehatan harus menjadi pertimbangan serius. Kualitas air dari depot isi ulang sangat bervariasi, tergantung pada sumber air, proses filtrasi, hingga kebersihan alat yang digunakan. Lalu, seberapa amankah konsumsi air isi ulang dalam jangka panjang?

Sebuah studi terbaru dari peneliti Universitas Airlangga (Unair) yang diterbitkan dalam Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.16 No.2 Tahun 2024 mengungkap adanya potensi kontaminasi bahan kimia berbahaya dalam air isi ulang di Jawa Timur. Penelitian ini menganalisis 1.113 sampel air dari 25 kota/kabupaten di wilayah tersebut, dengan fokus pada kandungan nitrat, nitrit, dan mangan—zat yang dapat menimbulkan risiko kesehatan jika dikonsumsi melebihi batas aman.

Temuan Utama: Kandungan Kimia Melebihi Ambang Batas

Nitrat dan nitrit merupakan senyawa yang sering ditemukan dalam air limbah pertanian atau domestik. Kadar yang terlalu tinggi dapat mengganggu transportasi oksigen dalam darah. Sementara itu, mangan, meski dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil, dapat berdampak buruk pada ginjal, hati, dan sistem saraf jika dikonsumsi berlebihan.

Hasil penelitian menunjukkan:

  • Nitrat: Sebagian sampel melebihi standar Kementerian Kesehatan (50 mg/L), dengan kadar tertinggi 56,27 mg/L.

  • Nitrit: Kadar tertinggi mencapai 22,22 mg/L, jauh di atas batas aman 3 mg/L.

  • Mangan: Ditemukan kadar hingga 4,54 mg/L, melebihi ambang batas 0,4 mg/L.

Seberapa Besar Risiko Kesehatannya?

Peneliti menggunakan Risk Quotient (RQ) untuk mengukur tingkat bahaya konsumsi jangka panjang. Jika nilai RQ > 1, air tersebut dianggap tidak aman. Hasilnya:

  • Nitrat: RQ hingga 1,2265

  • Nitrit: RQ hingga 7,7488 (sangat berisiko)

  • Mangan: RQ hingga 1,1308

Artinya, bagi orang dengan berat badan 55 kg yang mengonsumsi 2 liter air isi ulang per hari selama 350 hari, air tersebut berpotensi menimbulkan risiko kesehatan.

Batas Aman Konsumsi Harian

Jika air isi ulang tidak terkontaminasi atau kadarnya masih di bawah ambang batas, konsumsi hingga 2 liter per hari masih aman sesuai anjuran Kemenkes. Namun, jika terdeteksi kontaminan, batas amannya harus disesuaikan:

  • Nitrit 22,22 mg/L: Maksimal 0,25 liter/hari.

  • Nitrat 56,27 mg/L: Maksimal 1,6 liter/hari.

  • Mangan 4,54 mg/L: Maksimal 1,7 liter/hari.

Tips Memilih Depot Air Isi Ulang yang Aman

Agar terhindar dari risiko kontaminasi, masyarakat disarankan:

  1. Periksa legalitas depot (izin BPOM atau sertifikat kesehatan).

  2. Amati kebersihan tempat dan alat (tidak berdebu, tidak berkarat).

  3. Cek fisik air:

    • Jernih, tidak keruh atau berwarna.

    • Tidak berbau (amis, belerang, atau kimia).

    • Rasa netral, tidak asam, pahit, atau asin.

    • Tanpa endapan.

Kesimpulan

Meski air isi ulang tetap bisa dikonsumsi, pemilihan depot yang berkualitas dan pemantauan mandiri terhadap kualitas air sangat penting. Studi ini mengingatkan konsumen untuk lebih kritis demi menjaga kesehatan jangka panjang.

Example 120x600