Medan | delinews24.net – Yang diharapkan dan ditunggu-tunggu kehadirannya untuk menanggapi unjuk rasa ojek online hari ini Senin, (19/05) di depan kantor Gubernur Sumatera Utara akhirnya keluar dan menemui para pendemo yang sebelumnya sempat menolak perwakilan dari Pemda.
Gubernur Sumut Bobby Nasution keluar dan naik ke atas mobil komando untuk menanggapi unjuk rasa serentak para pengemudi ojek online. Bobby mengaku baru kali ini ia menjumpai aplikator sejak pernah menjabat jadi walikota hingga menjadi gubernur saat ini.
Berjanji untuk pelajari kemungkinan terbitnya Pergub
“Saya berjanji untuk mempelajari kemungkinan diterbitkannya Pergub (Peraturan Gubernur) untuk perlindungan hukum bagi ojol jika memang tidak ada Peraturan khusus dari Pemerintah Pusat. Jika memang perlu Perda, maka akan kami usulkan,” Ucap suami Kahiyang Ayu yang baru dua bulan menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara ini.
Saat Bobby mengatakan bahwa dalam aturan yang sudah ada seharusnya potongan tarif hanya 15+5 persen, ia baru mengetahui dari para pengunjuk rasa dalam prakteknya ada aplikator memungut sampai diatas 40 persen. Ia kemudian mempersilahkan pihak aplikator untuk menjawab mengenai permasalahan tersebut, jika memang perlu ada backup dari Pemda, maka pihaknya akan melakukannya.
Turunkan resiko di jalan dengan ajakan perangi narkoba
Khusus untuk masalah kesehatan dan keselamatan kerja, dimana saat ini Kota Medan termasuk kategori kota dengan tingkat kriminalitas jalanan yang paling tinggi, Bobby mengakui pihaknya saat ini sedang berupaya untuk bersinergi dengan aparat hukum untuk mengurangi bahkan menghilangkan tindak kejahatan jalanan khususnya para pelaku begal yang bersinggungan langsung dengan profesi ojek online. Menurutnya hal ini tak lepas kaitannya dari penggunaan narkoba.
“Yang pertama, mari kita bersama-sama memerangi narkoba,” Ajak Bobby kepada para pendemo.
Namun disaat yang sama, para pendemo juga meneriakkan untuk memerangi judi slot atau judi online karena menurut mereka hal itu juga tak kalah pentingnya berperan dalam memicu beragam tindak kejahatan jalanan. Bobby menghimbau para pengemudi ojol untuk memberitahukan di mana saja titik-titik pengedar narkoba agar ia dan pihaknya dapat segera menumpas hingga ke akar-akarnya.
Ucapannya tersebut sontak mendapat sorak senang dari para pendemo.
Menurut informasi yang kami terima, para pendemo mendapatkan makanan gratis dari Pemprov Sumut dengan cara membayar para pedagang makanan yang ada di sekitaran unjukrasa.
Respon dari perwakilan aplikator
Dalam kesempatan unjuk rasa kali ini, tampak hadir perwakilan dari Grab, Gojek dan Maxim. Sementara perwakilan dari pihak Shopee dan inDriver tak menurunkan perwakilan mereka.
Saat perwakilan dari Grab mendapat kesempatan untuk berbicara dan berkilah dengan mengatakan bahwa tarif yang mereka tetapkan sudah menyesuaikan dengan pasar, pendemo meresponnya dengan kata-kata ‘penipu’.
Begitu juga ketika Fandi Pasaribu yang merupakan perwakilan dari Gojek menerangkan bahwa komisi gojek selalu mengikuti pemerintah yaitu tidak lebih 20% dan sudah di notifikasi melalui aplikasi perihal mekanisme pembagian untung.
Namun para pendemo terutama driver Gojek menuduh pemotongan tidak sesuai peraturan yaitu lebih dari 20% sambil meneriakinya sebagai ‘penipu’.
Uniknya dalam unjukrasa kali ini peserta driver berkebutuhan khusus pendengaran juga dapat mengikuti jalannya unjuk rasa karena pihak koordinator menyediakan penterjemah bahasa isyarat. Kesempatan itu digunakan oleh mereka untuk menyampaikan uneg-unegnya agar pihak aplikator menghapus layanan ‘hemat’ dan lebih melindungi para driver yang berkebutuhan khusus.
Aturan 15+5 persen seharusnya sudah mencakup BPJS
Para peserta menyambut gembira ketika Kadis Perhubungan Prov Sumut mengatakan seharusnya potongan 15+5% itu sudah mencakup boaya coverage BPJS.
Dalam kesempatan itu perwakilan driver dari aplikator inDrive juga meminta agar manajemen inDrive membuat kantor perwakilannya di Sumut sehingga mereka bisa merasa nyaman dan terlindungi.
Terkhir, Bobby meminta memberikan waktu selama 14 hari agar pihak aplikator menanggapi tuntutan dari para pendemo dan bersedia memfasilitasi kesepakatan mereka di kantor gubernur Sumut.
Reporter: Imam Sarianda.