Example floating
Example floating
NASIONAL

70% Eks Napiter Dinyatakan ‘Hijau’, Pakar Sebut Indonesia Capai Kemajuan Signifikan dalam Deradikalisasi

247
×

70% Eks Napiter Dinyatakan ‘Hijau’, Pakar Sebut Indonesia Capai Kemajuan Signifikan dalam Deradikalisasi

Share this article
Ilustrasi Eks Napiter Kembali Ke NKRI

 felinews24.net – Pakar terorisme Solahudin menilai Indonesia saat ini berada pada era terbaik dalam upaya penanggulangan terorisme, berkat keberhasilan implementasi pendekatan lunak (soft approach) yang dilakukan oleh aparat keamanan. Pernyataan ini disampaikan dalam acara peluncuran buku “Keluar dari Jerat Kekerasan” karya Leebarty Taskarina di Gramedia Matraman, Jakarta Timur, Jumat (4/7/2025) sore.

Soft Approach: Kunci Keberhasilan
Solahudin menjelaskan bahwa pendekatan deradikalisasi melalui dialog dan reintegrasi sosial telah membuahkan hasil signifikan. “Saya merasa bahwa ini adalah era terbaik dalam penanggulangan terorisme Indonesia. Program soft approach menurut saya sangat berhasil,” ujarnya.

Sebagai bukti, ia menyebut pembubaran organisasi teror Jemaah Islamiah (JI), kelompok yang selama ini dikenal sebagai salah satu yang paling mematikan. “Membubarkan diri memang bisa sendiri? Tidak. Itu hasil intervensi deradikalisasi oleh Densus 88 dan BNPT,” tegas Solahudin.

Data Optimistis: 70% Eks Napiter Dinyatakan “Hijau”
Lebih lanjut, Solahudin memaparkan data terbaru tentang eks narapidana terorisme (napiter). Dari sekitar 2.000 orang yang telah bebas, 69% dikategorikan “hijau”—indikator bahwa mereka telah meninggalkan ideologi radikal dan kooperatif dengan program reintegrasi.

“Kalau Anda tanya apakah ada harapan? Harapannya sangat besar,” tandasnya, menekankan bahwa tren positif ini menunjukkan efektivitas pendekatan holistik yang melibatkan pemantauan, pendampingan, dan pemberdayaan ekonomi.

Peran Krusial Densus 88 dan BNPT
Solahudin menekankan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari peran Densus 88 Anti-Teror dan BNPT dalam mengombinasikan operasi keras dengan pendekatan humanis. “Deradikalisasi bukan sekadar penangkapan, tapi mengubah pola pikir dan memberi alternatif kehidupan,” jelasnya.

Tantangan ke Depan
Meski optimistis, Solahudin mengingatkan pentingnya konsistensi program dan sinergi antarlembaga untuk mempertahankan momentum. “Kami butuh dukungan semua pihak, termasuk masyarakat sipil, agar mantan napiter tidak kembali terpapar radikalisme,” ucapnya.

Penutup
Dengan pembubaran JI dan tingginya tingkat keberhasilan reintegrasi eks napiter, Indonesia menunjukkan bahwa kombinasi soft approach dan penegakan hukum bisa menjadi model global dalam memerangi terorisme.

Example 120x600