Pada tahun 1841, seorang ahli anatomi Jerman bernama Jakob Henler sedang memeriksa kotoran telinga di bawah mikroskop ketika ia melihat makhluk kecil seperti cacing yang bergerak-gerak. Tak lama kemudian, para ilmuwan menyadari bahwa makhluk ini sebenarnya adalah arakhnida (hewan berkaki delapan) mikroskopis.
Kini, kita tahu bahwa makhluk ini termasuk dalam kelompok tungau yang disebut Demodex, dengan lebih dari 100 spesies yang hidup di dalam atau di sekitar mamalia, termasuk manusia. Dua spesiesnya, Demodex folliculorum dan Demodex brevis, secara khusus tinggal di folikel rambut manusia.
Yang mengejutkan, hampir setiap orang di dunia memiliki setidaknya satu dari dua spesies tungau ini di wajah mereka. Bahkan, satu wajah bisa menjadi rumah bagi ratusan hingga ribuan tungau!
Lalu, apakah keberadaan mereka berbahaya? Bagaimana mereka hidup dan berkembang biak di kulit kita? Mari kita telusuri lebih dalam.
Bagaimana Tungau Demodex Hidup di Kulit Kita?
Sejarah dan Evolusi Tungau Demodex
Tungau Demodex telah hidup bersama manusia sejak zaman dahulu. Para ilmuwan percaya bahwa nenek moyang tungau ini berevolusi bersama mamalia, hidup di pori-pori kulit dan memakan minyak alami (sebum) yang dihasilkan oleh folikel rambut.
Ketika manusia muncul sebagai spesies, tungau-tungau ini pun mengikuti kita dan terus hidup di kulit kita hingga sekarang.
Bagaimana Kita Mendapatkan Tungau Ini?
Bayi biasanya mendapatkan tungau Demodex melalui kontak langsung, seperti saat persalinan dan menyusui. Populasi tungau ini kemudian meningkat setelah masa pubertas, kemungkinan karena perubahan hormon, produksi minyak kulit, dan respons sistem imun.
Di Mana Mereka Tinggal?
Tungau Demodex paling banyak ditemukan di wajah, terutama di area seperti hidung, dahi, dan pipi, di mana pori-pori dan kelenjar minyak lebih besar. Mereka hidup di dalam folikel rambut dan kelenjar sebaceous (minyak).
Siklus Hidup Tungau Demodex
– Telur → Larva → Dewasa: Tungau membutuhkan waktu sekitar satu minggu untuk tumbuh dari telur menjadi dewasa.
– Masa Hidup: Setelah dewasa, mereka hidup selama sekitar satu minggu lagi sebelum mati.
– Aktivitas Malam Hari: Mereka paling aktif di malam hari, merangkak keluar dari pori-pori untuk kawin dan bertelur.
Apa yang Dilakukan Tungau Demodex di Wajah Kita?
1. Makanan Tungau Demodex
Tungau ini memakan:
– Sebum (minyak alami kulit)
– Sel-sel kulit mati
– Bakteri di permukaan kulit
Mereka tidak membuang kotoran karena tidak memiliki anus—semua limbah menumpuk di tubuh mereka dan dilepaskan saat mereka mati.
2. Aktivitas Malam Hari
– Stimulasi oleh Melatonin: Saat malam tiba, tubuh kita menghasilkan hormon **melatonin** yang membuat kita mengantuk. Namun, bagi tungau Demodex, melatonin justru menjadi sinyal untuk aktif.
– Pergerakan Lambat: Mereka merayap di wajah dengan kecepatan **sekitar 1 cm per jam** untuk mencari pasangan.
– Bertelur di Dalam Pori-Pori: Setelah kawin, mereka kembali ke dalam pori-pori untuk bertelur. Satu pori bisa menampung **sekitar 14 tungau**!
3. Adaptasi Unik Tungau Demodex
Karena hidup di dalam kulit, tungau ini telah kehilangan gen yang melindungi mereka dari **sinar UV**. Itulah mengapa mereka hanya aktif di malam hari dan jarang terpapar cahaya matahari.
Apakah Tungau Demodex Berbahaya?
Kebanyakan Orang Tidak Merasakan Keberadaan Mereka
Bagi kebanyakan orang, tungau ini tidak menimbulkan masalah kulit. Mereka hidup secara harmonis dengan inangnya (manusia) tanpa menyebabkan peradangan atau iritasi.
Kapan Tungau Demodex Menjadi Masalah?
Masalah kulit terkait Demodex biasanya terjadi ketika:
– Sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap keberadaan tungau.
– Populasi tungau menjadi terlalu banyak karena gangguan imun atau kondisi kulit tertentu.
– Menyebabkan peradangan, seperti rosacea, folikulitis, atau dermatitis.
Bisakah Kita Menghilangkan Tungau Ini?
Sebenarnya, tidak perlu menghilangkan mereka sepenuhnya karena mereka adalah bagian dari ekosistem kulit alami kita. Namun, jika menyebabkan masalah, dokter mungkin meresepkan:
– Krim antiparasit (seperti ivermectin)
– Pembersih wajah yang mengandung tea tree oil (efektif mengurangi populasi tungau)
Fakta Menarik Lainnya tentang Tungau Demodex
Bisa Menunjukkan Asal Usul Genetik Anda
Studi terbaru menunjukkan bahwa jenis tungau di wajah Anda bisa mencerminkan garis keturunan Anda. Misalnya, orang Asia memiliki strain Demodex yang berbeda dengan orang Eropa atau Afrika.
Populasi Tungau Berkurang Seiring Globalisasi
Karena manusia sekarang sering berpindah-pindah negara, tungau Demodex memiliki kesempatan kawin yang terbatas, sehingga keragaman genetik mereka menurun. Beberapa ilmuwan bahkan memprediksi bahwa suatu hari nanti, tungau ini mungkin akan punah.
Setiap Orang Memiliki “Ekosistem” Tungau yang Unik
Tungau di wajah Anda mungkin berbeda dengan tungau di wajah orang lain, bahkan anggota keluarga sekalipun!
Tungau Demodex adalah makhluk mikroskopis yang hidup di folikel rambut dan kelenjar minyak manusia. Meskipun terdengar menjijikkan, mereka tidak berbahaya bagi kebanyakan orang dan telah menjadi bagian dari ekosistem kulit kita selama ribuan tahun.
– Mereka aktif di malam hari, memakan minyak dan sel kulit mati.
– Hampir semua orang memilikinya, bahkan sejak bayi.
– Bisa menyebabkan masalah kulit hanya jika sistem imun terganggu.
– Mereka mungkin suatu hari punah karena berkurangnya keragaman genetik.
Jadi, lain kali Anda bercermin, ingatlah bahwa wajah Anda adalah rumah bagi ribuan makhluk kecil yang hidup, makan, dan berkembang biak di sana—tanpa Anda sadari!
Tidur nyenyak, dan jangan biarkan fakta ini membuat Anda gelisah! 😊