delinews24.net – Gerakan Pramuka Santri (PASTI) Sumatera Utara kembali menegaskan komitmennya dalam penguatan karakter dan kepemimpinan di lingkungan pesantren melalui penyelenggaraan Kursus Mahir Dasar (KMD). Kegiatan ini diikuti oleh 240 santri yang akan dididik menjadi pembina Pramuka golongan Penggalang yang andal.
Kursus intensif selama enam hari, yang berlangsung mulai 14 hingga 19 Oktober 2025, dipusatkan di Pesantren Modern Fajrul Iman, Patumbak, Deli Serdang. Peserta KMD kali ini tidak hanya berasal dari berbagai pesantren di Sumatera Utara, tetapi juga menarik partisipasi dari Provinsi Aceh.

Persiapan Kader Andalan dan Wahana Pengembangan Diri
Ketua Panitia Pelaksana, Imam Sarianda, menyampaikan bahwa KMD merupakan agenda rutin organisasi yang strategis dalam membina dan menyiapkan kader-kader kepramukaan pesantren.
“Kami bersyukur dapat kembali menyelenggarakan KMD untuk yang kedua kalinya dengan jumlah peserta yang signifikan. Sebanyak 240 santri dari Aceh dan Sumatera Utara mengikuti kursus pembinaan kali ini,” ujar Sarianda.
Lebih lanjut, program ini dirancang sebagai wahana pembelajaran penting bagi para santri untuk mendalami ilmu kepramukaan, khususnya terkait metode pembinaan generasi muda di lingkungan pondok pesantren masing-masing.
Penekanan pada Jiwa Kepemimpinan
Founder Gerakan PASTI, Kyai Dr. Amar Tarmizi, M.Pd., dalam pidato pembukaan, menekankan peran vital pembina Pramuka dalam membentuk karakter. Beliau menyatakan bahwa KMD merupakan sarana krusial bagi santri untuk melatih jiwa kepemimpinan.
“Tujuannya adalah menyiapkan diri mereka sebagai pemimpin bagi adik-adiknya di bidang kepramukaan, sekaligus membantu para ustad dan ustazah dalam menyiapkan materi latihan kepramukaan di pondok pesantren masing-masing,” tegas Kyai Amar.
Dukungan kuat datang dari perwakilan tim pelatih Pusdiklatcab Deli Serdang, Kak Ustor. Ia mengapresiasi Gerakan PASTI yang berperan sebagai inisiator pemersatu berbagai pesantren dalam kegiatan kepramukaan.
“Kegiatan ini adalah ciri khas santri untuk mengembangkan diri dalam bidang kepramukaan. Partisipasi sekitar 240 orang putra dan putri dari pesantren yang berbeda-beda ini menunjukkan antusiasme yang tinggi,” jelas Kak Ustor.
Sertifikasi Pembina
KMD sendiri merupakan syarat wajib bagi seorang pembina Pramuka untuk memperoleh sertifikat kompetensi. Selama pelatihan, para peserta dibekali materi teknis kepramukaan, metode pembinaan, serta pengelolaan kegiatan yang spesifik untuk golongan Penggalang.
Peserta KMD berasal dari belasan pesantren, termasuk di antaranya Darul Ma’rifat, Al-Husna, Madani Ikhwanul Hasana, Darul Qur’an, Nurul Hakim, Az-Zuhri, dan Darut Thalibin (Deli Serdang); Al Muslim (Bireuen, Aceh); Darul Azhar dan Darul Amin (Aceh Tenggara); Al-Hasyimiyah (Tebing Tinggi); serta Al Barokah, Baitussalam, dan Al-Kausar (Simalungun).
Diharapkan, lulusan KMD ini dapat menjadi motor penggerak kegiatan kepramukaan yang lebih berkualitas dan berkarakter di pondok pesantrennya, mewujudkan cita-cita menyiapkan generasi muda yang berjiwa pemimpin dan berpegang teguh pada nilai-nilai kepramukaan.