Scroll untuk baca berita
Example floating
Example floating
Cek FaktaHeadline

Cek Fakta: Mengungkap Fakta di Balik Produksi Mewah: Benarkah Barang Brand Ternama Dibuat di China?

487
×

Cek Fakta: Mengungkap Fakta di Balik Produksi Mewah: Benarkah Barang Brand Ternama Dibuat di China?

Share this article
harga asli merk tas mewah

Iternasional – Jika belakangan ini spill-spillan harga asli produk-produk luxury fyp dari orang-orang yang mengaku dari pabrikan di china singgah di beranda anda, jangan heran karena memang saat ini sedang gencar-gencarnya perang dagang antara Amerika dan China.

Dalam suasana perang dagang antara China dan Amerika Serikat, beredar klaim mengejutkan di TikTok tentang asal-usul produk mewah dari brand ternama Eropa. Video dari akun TikTok BBC mengungkap bahwa beberapa pabrik di China memproduksi barang-barang yang mirip dengan produk mewah terkenal, bahkan dengan harga jauh lebih murah. Namun, benarkah brand-brand mewah seperti Louis Vuitton dan Gucci memproduksi barang mereka di China?

Aturan “Made in Europe” dan Realitas Produksi

Menurut peraturan Uni Eropa, sebuah produk dapat diberi label “Made in Europe” hanya jika mengalami “transformasi substansial terakhir” di benua tersebut. Artinya, sekadar menambahkan logo atau mengemas produk di Eropa tidak cukup untuk memenuhi kriteria ini, meskipun beberapa tahap produksi mungkin dilakukan di negara lain seperti China.

Beberapa brand mewah terkenal memang mengklaim bahwa produksi mereka berpusat di Eropa. Misalnya:

  • Louis Vuitton menyatakan di situs resminya bahwa produk leather goods-nya hanya diproduksi di bengkel kerja (workshop) di Eropa dan AS.
  • Gucci mengklaim bahwa 95% manufakturnya berbasis di Italia.

Namun, menurut para ahli, klaim ini seringkali hanya merujuk pada tahap akhir produksi, sementara komponen atau bahan bakunya bisa saja berasal dari China atau negara lain.

Pabrik China dan Produk “Mirip” Brand Mewah

Beberapa perusahaan China mengaku memproduksi barang yang sangat mirip dengan produk brand mewah ternama. Namun, meski tampilan luarnya serupa, kualitasnya seringkali berbeda jauh.

  • Lululemon, brand athleisure terkenal, mengungkapkan bahwa hanya 3% produknya yang dibuat di China dan mereka tidak bekerja sama dengan pabrik-pabrik yang disebutkan dalam video viral tersebut.
  • Beberapa pabrik China diketahui membuat tas dan aksesoris yang menyerupai desain brand mewah, tetapi dengan bahan dan proses produksi yang lebih murah.

Dampak Perang Dagang China-AS pada Industri Mewah

Perang dagang antara China dan AS telah memicu pertanyaan tentang transparansi rantai pasokan global. Banyak brand enggan mengungkapkan secara detail di mana setiap bagian produk mereka dibuat, terutama jika melibatkan manufaktur di China.

Kesimpulan: Apakah Produk Mewah Benar-benar “Made in Europe”?

Meskipun brand-brand mewah besar mempertahankan klaim bahwa produk akhir mereka diproduksi di Eropa atau AS, komponen atau bahan baku bisa saja berasal dari China. Konsumen perlu lebih kritis dan mencari informasi lebih dalam sebelum membeli, terutama dengan maraknya produk tiruan yang beredar di pasar.

Apa pendapat Anda? Apakah label “Made in Europe” masih menjadi jaminan kualitas? Bagikan pandangan Anda di kolom komentar!

Example 120x600