Scroll untuk baca berita
Example floating
Example floating
HeadlineInternasional

Verifikasi Fakta atas Beredarnya Narasi Boeing Kelimpungan Karena Balasan China atas Tarif Trump

804
×

Verifikasi Fakta atas Beredarnya Narasi Boeing Kelimpungan Karena Balasan China atas Tarif Trump

Share this article
Cek Fakta Medsos: Boeing Terperangkap Perang Dagang AS-China

Duniamaya | delinews24.net – Baru-baru ini beredar video fyp TikTok yang menarasikan perusahaan Boeing akan segera kolaps karena balasan china atas kebijakan tarif trump. Berikut adalah narasinya:

Jika Donald Trump tahu bahwa kebijakan tarifnya akan memicu serangan balik China yang sedemikian dahsyat, mungkin dia tidak akan pernah memulai perang dagang. Kini, China secara sistematis menghancurkan pilar-pilar dominasi ekonomi AS, dimulai dengan Boeing—raksasa dirgantara Amerika yang kini terancam kolaps setelah kehilangan pasar terbesarnya.

Boeing di Ambang Kehancuran: China Beralih ke Airbus dan COMAC

China, yang sebelumnya menjadi pembeli utama pesawat Boeing, tiba-tiba membatalkan semua pesanan dan menolak menerima pengiriman pesawat yang sudah diproduksi. Padahal, Boeing berharap bisa menggandakan penjualannya di China sebelum pesawat buatan dalam negeri China, COMAC C919, membanjiri pasar.

Alih-alih menuruti tekanan Boeing, China justru beralih ke Airbus, pesaing Eropa-nya, dengan menandatangani kontrak senilai miliaran dolar. Langkah ini bukan hanya pukulan finansial, tapi juga sinyal politik: “AS bisa diabaikan.”

Dampaknya langsung terasa. Saham Boeing anjlok, dan para eksekutifnya dilaporkan panik menghubungi pemerintahan Trump, khawatir perusahaan mereka akan runtuh. Yang lebih mengkhawatirkan bagi AS, negara-negara lain yang terkena imbas tarif Trump mulai mengikuti jejak China—membatalkan pesanan dan mencari alternatif di luar AS.

Serangan Beruntun: Daging Sapi, Rare Earth, hingga Chip

Boeing hanyalah awal. China juga menghentikan impor daging sapi AS—yang nilainya mencapai miliaran dolar per tahun—dan menggantinya dengan pasokan dari Australia. Industri daging sapi Australia bersorak, sementara peternak AS merana.

Tak berhenti di situ, China menggunakan rare earth elements (REE), bahan baku vital untuk industri teknologi dan militer, sebagai senjata politik. Negeri Tirai Bambu menguasai 80% pasokan global REE dan mulai membatasi ekspor ke AS. Jika China benar-benar memutus pasokan, industri pertahanan dan teknologi AS bisa lumpuh.

Bahkan iPhone bisa menjadi korban berikutnya. Pemerintah China dikabarkan mempertimbangkan pemboikotan produk Apple sebagai balasan atas tarif Trump. Jika ini terjadi, kerugian Apple bisa mencapai puluhan miliar dolar.

Strategi China: “Death by a Thousand Cuts”

China tidak main-main. Mereka secara sistematis melemahkan korporasi-korporasi AS satu per satu:

  1. Boeing – Digantikan oleh Airbus dan COMAC.
  2. Daging Sapi AS – Dialihkan ke Australia.
  3. Rare Earth – Dikendalikan untuk tekan industri AS.
  4. Chip & AI – China investasi besar-besaran untuk jadi mandiri, ancam Intel, NVIDIA, dan Qualcomm.

China juga memperkuat aliansi dengan negara-negara yang berseteru dengan AS, seperti Iran. Dengan investasi $450 miliar, China membantu Iran bertahan dari sanksi AS. Ketika AS meminta Iran menyerahkan uraniumnya ke Rusia, Tehran menolak mentah-mentah—didukung penuh oleh China dan Rusia.

Eropa Beralih ke China, AS Semakin Terisolasi

Yang paling memukul AS adalah perubahan sikap Eropa. Dulu sekutu utama, kini Uni Eropa justru memperdalam kerja sama ekonomi dengan China. Ketika China menawarkan kontrak ratusan miliar dolar, Eropa tidak bisa menolak.

Sementara itu, AS kehilangan pasar tradisionalnya. Trump mungkin berpikir tarif akan melindungi industri AS, tapi yang terjadi justru sebaliknya: China menciptakan ekosistem dagang baru tanpa Amerika.

Apa Artinya bagi Dunia?

China punya rencana jangka panjang:

  1. Membuat rakyatnya lebih kaya (900 juta orang telah keluar dari kemiskinan).
  2. Meningkatkan daya beli domestik.
  3. Mengalihkan belanja impor dari AS ke negara lain, sekaligus memperluas pengaruh geopolitik.

Jika strategi ini berhasil, dominasi ekonomi AS benar-benar bisa runtuh—dan Boeing hanya permulaan.

Kesimpulan:
Perang dagang Trump mungkin telah memicu reaksi berantai yang tidak bisa dikendalikan. China tidak sekadar membalas—mereka sedang menulis ulang aturan permainan ekonomi global. Dan AS, yang dulu menjadi pusat perdagangan dunia, kini menyaksikan pengaruhnya terkikis, satu korporasi demi satu korporasi.

Boeing sudah jatuh. Siapa target berikutnya?

Namun setelah kami menelusuri fakta-fakta yang sesungguhnya, tidaklah demikian.

1. China Membatalkan Pesanan Boeing dan Beralih ke Airbus (Eropa)

  • Fakta: China memang secara strategis mengurangi pesanan dari Boeing dan meningkatkan pembelian dari Airbus, terutama setelah ketegangan dagang AS-China. Contoh nyata:
    • Pada 2022, China Southern Airlines membatalkan pesanan 113 Boeing 737 MAX dan memilih Airbus A320neo.
    • Pada 2023, China menandatangani kesepakatan dengan Airbus untuk 150 pesawat senilai $18 miliar.
  • Data Saham Boeing: Saham Boeing sempat turun 40% pada 2020-2022 akibat pandemi dan pembatalan pesanan, tetapi pulih sebagian pada 2023. Namun, kehilangan pasar China berdampak signifikan.
  • Pesawat Buatan China (COMAC C919): China telah mengembangkan pesawat COMAC C919 sebagai pesaing Boeing 737 dan Airbus A320, dengan pesanan domestik dari maskapai seperti China Eastern. Namun, sertifikasi global masih tertunda.

Kesimpulan: Klaim bahwa China “menghancurkan” Boeing agak hiperbolik, tetapi jelas ada pergeseran strategis dari Boeing ke Airbus dan COMAC.

2. Penghentian Impor Daging Sapi AS dan Beralih ke Australia

  • Fakta: China memang memberlakukan larangan impor daging sapi AS pada 2020, dengan alasan masalah sanitasi (misalnya, penggunaan hormon). Australia menjadi penerima manfaat utama, dengan ekspor daging sapi ke China meningkat 50% pada 2021.
  • Data: Ekspor daging sapi AS ke China turun dari 1.5miliar(2019)menjadi700 juta (2021), sementara Australia mencapai rekor $3 miliar pada 2022.

Kesimpulan: Klaim ini akurat, meskipun alasan resmi China adalah kesehatan, bukan hanya pembalasan tarif.

3. Unsur Tanah Jarang (Rare Earth Elements/REE) sebagai Senjata Politik

  • Fakta: China menguasai 80% pasokan REE global. Pada 2019, China mengancam membatasi ekspor REE ke AS selama perang dagang, tetapi tidak sepenuhnya dihentikan.
  • Data: Ekspor REE China ke AS tetap berlanjut, meski volume turun 20% pada 2020-2022. AS kini berinvestasi di pasokan alternatif (Australia, Afrika).

Kesimpulan: China menggunakan REE sebagai leverage, tetapi belum sepenuhnya memutus pasokan.

4. Investasi China di Iran dan Kemandirian Teknologi

  • Fakta: Kesepakatan investasi China-Iran senilai $400 miliar (25 tahun) ditandatangani pada 2021, mencakup energi dan infrastruktur. Namun, realisasi proyek lambat akibat sanksi AS.
  • Chip dan AI: China memang meningkatkan investasi dalam produksi chip (SMIC, Huawei) untuk mengurangi ketergantungan pada AS, tetapi masih tertinggal dalam teknologi canggih (e.g., 5nm ke bawah).

Kesimpulan: Ambisi China nyata, tetapi klaim “mengalahkan AS dalam kualitas chip 2x lebih baik” belum terbukti.

5. Respons Global terhadap Tarif Trump

  • Fakta: Uni Eropa dan sekutu AS lainnya (seperti Jepang) tidak sepenuhnya “beralih” dari AS ke China. Misalnya, UE masih bekerja sama dengan AS dalam teknologi dan pertahanan, meski juga berdagang dengan China.
  • Data: Ekspor AS ke UE tetap stabil (500miliar/tahun),sementaraChina−UEmencapai800 miliar (2023).

Kesimpulan: Narasi “dunia mengikuti China” terlalu disederhanakan. Banyak negara melakukan diversifikasi, bukan meninggalkan AS.

Analisis Keseluruhan:

  • Benar: China memang menggunakan pembatalan pesanan Boeing, impor daging sapi, dan REE sebagai tekanan ekonomi selama perang dagang.
  • Berlebihan: Klaim bahwa Boeing “akan kolaps” atau AS “kehilangan dominasi global” tidak didukung data. Boeing masih memiliki pasar besar di AS dan Eropa.
  • Strategi China: Upaya mengurangi ketergantungan pada AS nyata (contoh: chip, pesawat), tetapi butuh waktu puluhan tahun untuk mencapai kemandirian penuh.

 

Sumber:

@truthuncovered5 China Crushes Boeing | End of America’s Air Dominance? #ChinaVsUSA #BoeingCrash #TradeWar #ChinaPower #TrumpTariffs #GlobalShift #ChinaEconomy #USCorporations #ChinaBan ♬ original sound – Truth Uncovered

Rangkuman: Hanya sebahagian kecil yang relevan, narasi terlalu dilebih-lebihkan.

Example 120x600