Di balik jendela kafe yang kusam,
cahaya remang-remang mengisi ruangan,
menciptakan suasana yang hening.
Aku duduk sendiri di sudut terpencil,
dengan secangkir kopi di hadapanku,
menemani lamunanku yang terbangun oleh aroma kopi yang menguar dari cangkir.
Setiap tegukan kopi bagai sebuah perjalanan ke masa lalu,
di mana senyummu masih menghiasi hari-hariku.
Di sini,
ditempat kita sering berbagi tawa dan cerita,
aku menyadari dirimu telah pergi,
meninggalkanku dalam kesunyian.
Walau kini hanya kenangan yang kurasakan,
rasa kopi yang kuhirup masih membangkitkan memori indah tentangmu.
Di remang cahaya dan aroma kopi,
aku merasakan kehadiranmu,
meski hanya dalam bayangan.