Medan |delinews24.net – Sebanyak 180 santri dari berbagai pondok pesantren di Sumatera Utara dilepas secara resmi untuk mengikuti Jambore Dunia Peringatan 100 Tahun Pondok Modern Gontor (World Muslim Scout Jamboree / WMSJ 2025). Acara pelepasan yang berlangsung pada Selasa (3/9/2025) tersebut tidak hanya menjadi momen keberangkatan, tetapi juga ajang silaturahmi dan pembentukan sinergi antar pesantren.
Kontingen Sumut ini merupakan inisiatif dari Gerakan Pramuka Santri Sumut (Gerakan PASTI), sebuah wadah Kepramukaan santri yang bertindak sebagai penghubung bagi pesantren-pesantren yang ikut serta dalam event dunia tersebut. Santri-santri yang berangkat berasal dari sembilan pondok pesantren, yaitu Mawaridussalam, Raudhatul Hasanah, Al Azhar Asyarif, Darul Qur’an, Nurul Hakim, Darul Hikma Asahan, Pemadu Paluta, Darul Ma’rifat Deli Serdang, dan Al Abror Paluta.
Ketua Gerakan PASTI, Kyai Dr. Amar Tarmizi, M.Pd., Menekankan pentingnya partisipasi dalam event berskala global ini. “Kegiatan ini adalah kegiatan untuk menambah ilmu pengetahuan kepramukaan dan menjalin silaturahmi santri seluruh dunia. Maka, kita dari Gerakan PASTI berinisiatif menjadi penghubung pesantren se-Sumut yang ikut serta,” ucap Kyai Tarmizi dengan penuh semangat.
Acara tersebut turut dihadiri oleh sejumlah perwakilan Pimpinan Pesantren yang ikut serta dan perwakilan Dispora Sumut. Sambutan pertama disampaikan oleh Gubernur Forum Pimpinan Alumni Gontor (FPAG) Wilayah Sumatera Utara, K.H. Abdul Wahid Sulaiman. Beliau menyampaikan komitmen alumni Gontor dalam memajukan santri, salah satunya melalui program beasiswa.
“Forum Pondok Alumni Gontor membuat program santri lulus IPB dan beberapa Universitas secara otomatis melalui seleksi dari internal. Kami juga mengharapkan bantuan pemerintah untuk mendorong semua keunggulan pesantren, terutama dalam bidang kader pemuda dan olahraga, Seperti contoh di bidang olahraga dimana atlet, dan pelatihnya berada di tempat yang sama sehingga mudah dalam hal kaderisasi atlet,” jelas KH. Abdul Wahid, yang akrab disapa Kyai Wahid.
Sambutan selanjutnya datang dari Kepala Bidang Layanan Kepemudaan dan Kepramukaan pada Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Provinsi Sumatera Utara, Fahri Azhari, S.STP, M.SP., yang hadir mewakili Kepala Dispora Sumut. Fahri mengapresiasi inisiatif mandiri yang dilakukan oleh Gerakan PASTI.
“Kedepannya, kami akan mengusahakan kolaborasi dengan seluruh stakeholder terkait untuk kegiatan-kegiatan santri, terkhusus di bidang kepramukaan dan olahraga,” janji Fahri.
Lebih lanjut, ia menjabarkan sejumlah program pemerintah provinsi yang dapat dimanfaatkan oleh para santri untuk pengembangan diri dan ekonomi, seperti:
- Pelatihan Kewirausahaan Pemula
- Pembinaan Koperasi
- Pelatihan Bela Negara
“Program-program ini bertujuan untuk mengangkat UMKM dengan mendorong santri mau berwirausaha. Diharapkan, keterampilan kewirausahaan ini dapat menurunkan angka kemiskinan dan memanfaatkan platform digital. Ini semua bagian dari rencana aksi kepemudaan kami,” papar Fahri.
Acara pelepasan ditutup dengan foto bersama sebagai bentuk simbolis kebersamaan dan dukungan untuk kontingen Sumut. Rencananya, kontingen tersebut akan berangkat menuju lokasi Jambore pada tanggal 7 September 2025. Keikutsertaan mereka diharapkan tidak hanya menjadi kebanggaan, tetapi juga menjadi ajang untuk menunjukkan potensi dan semangat santri Sumatera Utara di kancah internasional.
