Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
HeadlineNASIONALPOLITIK

Giliran PKS Mulai Ditinggalkan, 28 Anggota Pakar ‘Say Goodbye’

41
×

Giliran PKS Mulai Ditinggalkan, 28 Anggota Pakar ‘Say Goodbye’

Share this article

Delinews24.net – PKS mulai ditinggalkan pengikutnya. Gelombang kejut perubahan dan perbaikan rentetan dari aksi protes terhadap pembegalan konstitusi terus berlanjut. Kali ini badai menerpa Partai Keadilan Sejahtera. Sebanyak 28 anggota dewan pakar PKS menyatakan pengunduran diri dari keanggotaan PKS. Hal itu viral di berbagai platform media sosial hari ini, Senin (26/08).

Sebuah pernyataan bersama dikeluarkan oleh sejumlah Dewan Pakar PKS, dibacakan oleh Jenderal (Purn) Sunarko, mantan Danjen Kopasus.

Mereka memiliki alasan yang sangat rasional untuk mengundurkan diri. Para pakar PKS ini ingin berpartisipasi dalam perjuangan partai bukan hanya untuk berburu kekuasaan.

Mereka memutuskan untuk mundur ketika mereka melihat bahwa jalan perjuangan PKS telah melenceng dari orientasi perjuangan. Langkah mereka berbeda dengan Eggi Sudjana yang lebih memilih mengkritik kebijakan DPP karena bergabung dengan KIM Plus tanpa perlu undur diri.

Menurut mereka PKS selama ini hanya berlindung dibalik dalih “maslahat”. Konsistensi PKS di KIM dinilai sudah basi sebab keputusan yang dikeluarkan MK sudah jelas-jelas membuat PKS bisa mengusung calon kepala daerah sendiri di Jakarta. Tapi toh para elit politik tak bergeming.

3 alasan pengunduran diri dewan pakar PKS

Dalam pernyataannya, 28 anggota dewan pakar PKS menyebut beberapa kekecewaan mereka antara lain:

1. Bergabungnya PKS dengan Koalisi Indonesia Maju yang dinilai telah melaksanakan strategi licik yang penuh kecurangan dan kebrutalan.

2. Dukungan PKS kepada Bobby Nasution di pilkada Sumut yang jelas-jelas merupakan bagian dari politi dinasti Jokowi

3. PKS dinilai tidak peka terhadap aspirasi arus bawah (grassroot), sebaliknya segala keputusan belakangan ini cenderung dipengaruhi oleh kepentingan beberapa elit partai.

“Semoga Allah SWT meridhoi niat baik kita demi kepentingan bangsa dan negara,” tutup Sunarko.

Loyalitas akan sirna seiring pergeseran visi partai

Perspektif politik para Dewan Pakar PKS ini patut diapresiasi. Kesetiaan pada partai didasarkan pada keamanan visi perjuangan. Loyalitas akan hilang seiring dengan pergeseran visi.

Semua orang harus memiliki sikap ini secara konsisten. Tidak lagi hanya karena mengidolakan orang atau partai tertentu, mereka tidak lagi dapat menentukan sikap mereka dan bagaimana mereka akan berjuang.

Perjuangan tidak dapat dilakukan tanpa tokoh dan partai; namun, taklid buta pada tokoh dan partai, meskipun telah menyimpang dari jalan perjuangan, akan berakibat fatal, yaitu menjadi korban pengkhianatan.

Akibatnya, umat harus memiliki parameter yang jelas dalam berjuang, yaitu syariat Islam. Sepanjang tokoh dan partai memperjuangkan syariat Islam dan berada pada jalur kebenaran, umat akan mendukung dan membela mereka.

Namun, tugas umat untuk mengoreksi ketika individu dan kelompok menyimpang dari memperjuangkan syariat Islam dan menyimpang dari jalur kebenaran. Jika mereka terus membangkang, umat harus segera menarik dukungan mereka.

Saat tokoh dan partai mengikuti syariat, itu adalah interaksi umat, taat, dan mendukung. Mengoreksi dan meluruskan saat individu dan partai menyimpang dari aturan. Bukan taklid buta, dengan setia kepada tokoh dan parpol.

 

Example 120x600