Batu Bara – Delinews24.net
Jalan penghubung Kabupaten Batu Bara dan Serdang Bedagai (Sergai) yang terputus total akibat diterjang banjir sedang dalam proses perbaikan. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) telah merespons keadaan ini dengan menggunakan box culvert untuk menghubungkan jalan yang terputus.
“Sangat kami syukuri bahwa koordinasi kami dengan pihak provinsi telah mendapatkan respon positif. Kemarin sore, box culvert sudah tiba di lokasi untuk menghubungkan jalan yang terputus di Nenas Siam,” kata Sekretaris Fraksi PKS DPRD Sumut, Ahmad Hadian, pada Kamis (2/11/2023).
Proses Perbaikan Jalan
Dalam video yang dikirim oleh Hadian, terlihat truk membawa dua unit box culvert ke lokasi. Warga setempat juga terlihat beramai-ramai menyaksikan proses perbaikan jalan yang terputus tersebut.
Perlu dicatat bahwa lokasi jalan yang terputus berada di Desa Nenas Siam, Medang Deras, Batu Bara. Ada dua titik jalan yang terputus akibat banjir yang terjadi setiap tahun.
Informasi didapat
“Saya mendapat telepon dari warga yang melaporkan situasi terkini di Jalan Provinsi (Susur Pantai Batu Bara) di Desa Nenas Siam, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batu Bara yang mengalami putus total akibat arus banjir. Meskipun banjir ini terjadi setiap tahun, tahun ini mengakibatkan dua titik jalan terputus,” kata Ahmad Hadian pada Rabu (1/11).
Hadian telah meminta agar Pemerintah Provinsi Sumatera Utara segera mencari solusi alternatif untuk memastikan akses transportasi antara dua kabupaten tersebut tetap terjaga.
“Saya mendesak Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk segera mengambil tindakan darurat dan melakukan perbaikan sementara agar jalur transportasi dari Batu Bara ke Serdang Bedagai tetap dapat digunakan. Ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan dana tanggap bencana untuk mengatasi situasi ini,” ucapnya.
Namun, untuk memperbaiki jalan ini secara menyeluruh, masalah banjir juga harus diatasi. Jika tidak, kejadian serupa akan terulang.
“Proses perbaikan ini harus dilakukan dengan serius dan komprehensif agar situasi yang serupa tidak terulang setiap tahun, terutama karena saat ini Pemerintah Provinsi Sumatera Utara sedang membangun ruas jalan hotmix sebagai bagian dari proyek multi tahun senilai Rp 2,7 triliun. Jika permasalahan banjir tidak diselesaikan dengan baik, upaya tersebut mungkin akan sia-sia,” tambahnya.
Hadian menegaskan bahwa penanganan komprehensif ini memerlukan sumber daya yang besar. Namun menurutnya, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dapat meminta bantuan dari Balai Wilayah Sungai (BWS), yang merupakan bagian dari Kementerian PUPR, untuk mengatasi masalah ini.