SERGAI| | delinews24.net
Alfandy Anwar bersama rekannya, Abdiansyah Putra dan Dimas Sunaryo dan lainnya Mahasiswa Akuakultur Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh asal Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Alfandy bersama rekannya berhasil menciptakan Teknologi Biodesel yang mampu mengurangi Limbah Lingkungan langsung dibimbing oleh Rachmawati Rusydi S.Pi.,M.Sc Dosen Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh, Aceh.
Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang menjanjikan yang dapat diperoleh dari minyak tumbuhan, lemak binatang atau minyak bekas melalui esterifikasi dengan alkohol (Ozgul dan Turkay, 1993 pamuji, dkk. 2004 gerpen 2004).
Biodesel dapat digunakan tanpa modifikasi ulang mesin diesel, Biodiesel dapat ditulis tangan B100 yang menunjukkan bahwa biodesel tersebut murni 100% monoalkil ester, Biodiesel campuran ditandai dengan “BXX”, yang mana “ menyatakan persentasi komposisi biodiesel yang terdapat dalam campuran B20 terdapat biodiesel 20% dan minyak solar 80%.
Baca Berita Lain : Masyarakat Sangat Antusias Lakukan Vaksinasi Di Sergai
Bupati Sergai Darma Wijaya : Pembangunan Jalan Dilakukan Secara Bertahap Saat Hadiri Reses DPRD
Bupati Sergai Berikan Program Dambaan Yang Pro Rakyat
Biofuel atau BBN menjadi salah satu prioritas dalam pengembangan energi terbarukan karna memiliki potensi sumber daya yang sangat besar di Indonesia, Indonesia yang sejak dulu telah dikenal sebagai negara pertanian dengan berbagai jenis tanaman minyak nabati sangat cocok untuk mendukung pengembangan biofule.
Meski begitu, pengembangan biofule di Indonesia masih menghadapi banyak kendala dan membutuhkan lebih banyak upaya untuk mengubah potensi menjadi keunggulan, emisi gas rumah kaca dan hilangnya keanekaragaman hayati, Perkebunan kelapa sawit menghasilkan lebih banyak minyak perunit lahan dibandingkan tanaman alternatif.
Kalangan industri sawit sering kali berargumen bahwa jika permintaan global untuk minyak nabati mesti terpenuhi dari kedelai, bunga matahari, dan kanola ( dan tidak oleh sawit ), maka lebih banyak lahan akan dibutuhkan, dan hal itu akan mendorong tingginya deforestasi.
Maka dengan adanya teknologi biodisel, dapat membantu masyarakat dalam penyediaan bahan bakar menjadi Solusi yang dapat diambil adalah dengan melakukan reboisasi secara besar pula di lahan – lahan yang tersedia dapat juga mengurangi penggunaan segala sesuatu yang membutuhkan bahan bakar.
Saat ini biodisel memanglah sangat membantu untuk tujuan penyediaan bahan bakar, namun Alfandy berpendapat bahwa kita harus lebih bijak dalam menggunakan sesuatu, baik itu bersifat menghabiskan maupun menyediakan, tetap harus mengimbangi selagi hal dalam menjaga lingkungan yang kita tempati saat ini, karena lingkungan menentukan kehidupan, Serta lingkungan dapat menjadikan kehidupan yang cerah dan sehat ungkap Alfandy.
Biodiesel memiliki beberapa keunggulan sebagai bahan bakar alternatif (Kementerian Negara Riset dan Teknologi 2006 dalam Sjahrul Bustaman, 2009). Pertama angka cetane tinggi (>50), Makin tinggi bilangan citane, makin cepat pembakaran dan makin baik efiensi termodinamisnya, kedua titik kilatnya tinggi, yakni sushu terendah yang dapat menyebabkan uap biodiesel menyala, sehingga biodiesel lebih aman dari bahaya kebakaran pada saat disimpan maupun didistrubusikan dari pada solar, ketiga tidak mengandung sulfur dan benzena yang mempunyai sifat karsinogen, serta dapat di uraikan secara alami, keempat menambah pelumasan mesin yang yang lebih baik dari pada solar sehingga memperpanjang umur pemakaian mesin, Kelima mudah dicampur dengan solar biasa dalam berbagai komposisi dan tidak memerlukan modifikasi mesin apapun, keenam mengurangi secara signifikan asap hitam dari gas buang mesin diesel walaupun penambahan biodiesel ke dalam solar 5-1%.