Oh, puisi …
kata ingin fantasi
binatang ini mau berdiksi;
“tunggu, tanggalkan dulu pakaianmu!”
agar gunung-gunung gemetar
saat nyala nafsu berdenyar
di dada yang tertumpah liur
tempat deru birahi liar
Nona, aku lihat
lendir telah pekat
pangkal pahamu lekat
pada desah bersekat
ya, kini tongkat mulai basah
sejak kelana ke rawa-rawa
bolak-balik masuk hutan
ya, si kecil ini mulai berani
mendaki tebing bibirmu
lagi-lagi minta dimandikan ludah