Sungguh malang engkau tuan,
tersesat ditengah kebun bunga yang menawan.
Matamu yang sayu,
terjerat rayu indahnya sekuntum mawar ungu.
Janganlah engkau petik dia tuan,
karena durinya yang tajam akan membunuh angan.
Teruslah berjalan tuan,
anggrek bulan menanti dengan senyuman.