delinews24.net – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyampaikan pesan khusus tentang pembentukan karakter dan penggunaan gawai secara bijak kepada anak-anak Indonesia dalam peringatan Hari Anak Nasional. Pesan ini disampaikan saat menghadiri acara Senam Pagi Ceria Serentak di SD Islam Ruhama Labs School of Uhamka, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Rabu (23/7/2025).
Dalam sambutannya, Mu’ti mengutip pepatah asli Indonesia, “Dengan ilmu semua menjadi mudah, dengan seni semua menjadi indah, dengan akhlak semua menjadi mulia.” Ia menekankan bahwa ketiga elemen tersebut—ilmu, seni, dan akhlak—harus berjalan seimbang untuk menciptakan generasi unggul.
Batasi Screen Time, Tingkatkan Interaksi Sosial
Mu’ti mengingatkan para murid agar tidak menghabiskan waktu berlebihan dengan gawai. “Pulang sekolah, usahakan untuk kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Jangan habiskan waktu dengan main gawai yang isinya tidak berguna. Kalau pun menggunakannya, pilih konten edukatif dan batasi durasinya,” ujarnya, seperti dikutip dari kanal YouTube Kemdikdasmen, Kamis (24/7/2025).
Ia juga mengkritik kebiasaan tidur larut malam yang kerap dilakukan anak-anak. “Jangan jadi manusia kelelawar. Kalau malam keluyuran, pagi malah molor (tidur). Biasakan tidur cepat agar tubuh dan pikiran tetap segar,” candanya.
7 Kebiasaan Anak Hebat Indonesia (KAHI)
Mendikdasmen memperkenalkan kembali 7 Kebiasaan Anak Hebat Indonesia (KAHI) sebagai panduan hidup sehat dan produktif: Bangun pagi, Beribadah, Berolahraga, Makan makanan sehat dan bergizi, Gemar belajar, Bermasyarakat, Tidur cepat.
“Anak-anak hebat adalah yang disiplin, berakhlak, dan peduli lingkungan,” tegas Mu’ti.
Larangan Kekerasan pada Anak
Di akhir sesi, Mu’ti mengajak seluruh lapisan masyarakat—terutama orang tua dan guru—untuk menghindari kekerasan verbal, fisik, maupun kultural terhadap anak. “Mari ciptakan lingkungan yang mendukung anak tumbuh ceria, penuh asa, dan berprestasi,” serunya.
Acara ditutup dengan senam massal dan pembagian hadiah sebagai bentuk apresiasi terhadap partisipasi aktif siswa. Pesan Mu’ti diharapkan menjadi pengingat bagi seluruh pemangku kepentingan pendidikan untuk bersama-sama membangun generasi Indonesia yang cerdas, berkarakter, dan sehat.