Mungkinkah engkau sang pelengkap tulang rusukku ?
Bayangmu selalu berdansa dibenakku.
Begitu jua senyumanmu,
selalu tertata rapi dimataku.
Mengapa engkau tak jua membuka pintu kalbu,
agar ku bisa menetap diistana hatimu.
Meski hanya satu detik,
bagiku itu sudah cukup duhai ratu.