Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
PUISI

Seribu Tanya

32
×

Seribu Tanya

Share this article

Entah keberapa kali,
pertanyaan acak sembilu meratap,
menyumbul seakan terus saja menetap,
enggan beranjak sekalipun ingin lenyap,
“Ah, sebenarnya hidup itu untuk apa?”.

Bukankah kita membutuhkan perayaan?
sekalipun sunyi dan sendiri,
berkutat karena intervensi,
sedang rindu hanya tentang bagaimana
caramu mengucap sendu.

Pudarlah!
amarah yang menenggelamkan segala logika,
pun rindu yang kian mengabu serupa ragu,
aku hanya berharap kita bertemu bukan halnya tamu.

Ada pekik lantang suara berhembus,
berujar setiap amarah berlandas lara yang tak terluruh,
bukankah rindu hanya kian menusuk?
duhai damai yang kunanti,
dapatkah terpatri dalam hati yang tak lagi tahu apa yang diingini.

Example 120x600
PUISI

Takdir itu seperti tetes hujan yang jatuh, kau…

PUISI

Aku telah menulis banyak puisi untukmu, tapi aku…

PUISI

Diperjalananku.. Aku melewati sebuah rumah.. Lama kupandangi rumah…

PUISI

Kau riap-riap benderang Datang meniti petir Mengulas senyum…

PUISI

Sini mari sini nona, duduk di sampingku tak…