Deli Serdang|| delinews24.net- Sekolah Menengah Kejuruan( SMK) Swasta PAB 12 Saentis, adakan Workshop Penyuluhan program Perundungan Dan tindak Kekerasan Terhadap anak.
Di ikuti oleh seluruh Sisawa/i nya, sosialisasi berjalan sukses, dengan narasumber Dari Lembaga Perlindungan Anak Deliserdang Junaidi malik. 11/11/21.
Kepala sekolah SMK Swasta PAB 12 Saentis Sri Dewi Wahyuni Nst, Spd. Dalam pidatonya mengajak seluruh siswa nya untuk menghindari Perundungan, serta kekerasan, dengan memahami apa itu Perundungan.
Kepsek pun mengajak seluruh anak didik nya untuk mendengarkan serta memahami penjabaran tentang Perundungan yang nantinya akan dijelaskan oleh narasumber langsung dari Lembaga Perlindungan Anak Deliserdang Junaidi Malik.
Jumaidi Malik dalam penjabarannya mengajak seluruh siswa untuk menjadi agen Perubahan, yang bertujuan untuk menghindari Perundungan(Bullyng) dan kekerasan terhadap anak.
“Setiap remaja menanggapi perundungan dengan cara yang berbeda. Ada yang tak terusik namun ada juga terganggu. Ada yang menderita hingga mengalami depresi berkepanjangan. Bahkan ada yang kemudian bunuh diri. Perundungan atau bullying adalah perilaku tidak menyenangkan baik secara verbal, fisik, ataupun sosial di dunia nyata maupun dunia maya yang membuat seseorang merasa tidak nyaman, sakit hati dan tertekan baik dilakukan oleh perorangan ataupun kelompok. Perundungan dianggap telah terjadi bila seseorang merasa tidak nyaman dan sakit hati atas perbuatan orang lain padanya”, papar Junaidi malik.
Ada empat aspek Perundungan yaitu, Aspek lisan: menyakiti seseorang dengan menertawakannya, sehingga seseorang merasa sakit hati dan marah. Aspek fisik: perilaku dengan kontak langsung seperti memukul, mendorong, menggigit, menjambak, menendang, mengunci seseorang dalam ruangan, merusak barang orang lain, dan perilaku fisik lainnya. Aspek tidak langsung: perilaku yang bertujuan mengeluarkan seseorang dari suatu kelompok, misal memfitnah, Aspek langsung: perilaku berbentuk isyarat tubuh yang menimbulkan dampak seperti melihat dengan sinis, menunjukkan ekspresi wajah merendahkan, mengancam, dan menjulurkan lidah. Jabar Junaidi.
“Maka sangat Penting untuk kita membantu korban perundungan serta mencegah kejadian itu terjadi kembali. Kita semua harus faham serta mengenali tanda-tanda korban perundungan. Perhatikan jika ada orang di lingkungan kita, seperti keluarga, teman sekolah, yang mengalami perubahan perilaku. Misalnya, menjadi lebih pendiam dan pemurung, sering menyendiri, mudah tersinggung, hilang barang, prestasi menurun, dan baju robek, kotor, atau berantakan.
Hal yang bisa dilakukan untuk mencegah Perundungan yaitu dengan menunjukkan prestasi, jalin pertemaman dengan orang banyak, tumbuhkan rasa percaya diri, tidak mudah terpancing untuk melawan, lawan sikap takut dan sedih, dan Laporkan pelaku Perundungan kepihak yang berwenang. Pungkas Junaidi malik.