mungkin aku terlihat diam,
juga saat di depanmu hanya senyum kikuk,
tapi tenanglah—di setiap malamnya,
namamu yang aku sebutkan dalam pintaku kepada Tuhan.
sampai terjawab pertanyaan—benarkah semesta sudah menuliskan aku dan kamu, dalam satu cerita indah skenarionya ?
kau dan aku; hanya terpaut spasi, dalam selembar harapan dalam hati.