Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Deli SerdangFenomenaKesehatan

Integrasi Isu HIV dan AIDS dalam Alat Ukur Indeks Rasa Aman Deli Serdang

131
×

Integrasi Isu HIV dan AIDS dalam Alat Ukur Indeks Rasa Aman Deli Serdang

Share this article
Integrasi Isu HIV dan AIDS dalam Alat Ukur Indeks Rasa Aman Deli Serdang

Deli Serdang|delinews24.net – Integrasi Isu HIV dan AIDS dalam Alat Ukur Indeks Rasa Aman Deli Serdang,  Pemerintah Kabupaten Deli Serdang melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pembangunan (Bappedalitbang) mengadakan pertemuan strategis untuk membahas penyusunan alat ukur Indeks Rasa Aman (Jum’at 15/11/2024) di Aula BAPPEDALITBANG Jalan Karya Dharma No2, Kec. Pagar Merbau, Lubuk Pakam, Deli Serdang.

Dalam pertemuan tersebut, PKBI Sumatera Utara memberikan sejumlah masukan penting yang berkaitan dengan isu kesehatan masyarakat, khususnya HIV dan AIDS, Antono  Advocacy Officer (AO) PKBI Sumut, menekankan perlunya memasukkan variabel stigma dan diskriminasi HIV dan AIDS dalam kuesioner alat ukur.

“pengukuran stigma dan diskriminasi terhadap Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) sangat penting untuk memahami hambatan sosial yang ada dan menciptakan lingkungan yang mendukung ODHA”ucapnya.

Hardi Dido, S.Psi., M.Psi., Technical Officer (TO) sekaligus perwakilan PKBI Sumut, menambahkan bahwa “pendekatan berbasis data ini dapat menjadi landasan untuk merancang kebijakan yang lebih efektif dalam menanggulangi tantangan HIV dan AIDS”tutupnya.

Pertemuan Bappedalitbang dengan Unsur terkait

Penyerahan Pilot Project Pemutusan Mata Rantai Penularan HIV dan AIDS

Dalam pertemuan ini, PKBI Sumut juga menyerahkan naskah *pilot project pemutusan mata rantai penularan HIV dan AIDS* kepada Milawati Br. Sembiring, SE., dari Bappedalitbang. Naskah tersebut memuat sejumlah poin penting mengenai kondisi HIV/AIDS di Deli Serdang:

  1. Pengetahuan dan edukasi yang terbatas: Banyak masyarakat, khususnya di Kabupaten Deli Serdang, yang kurang informasi tentang HIV/AIDS, termasuk cara penularan dan pencegahannya.
  2. Stigma dan diskriminasi: Tingginya stigma terhadap ODHA menyebabkan banyak individu enggan untuk melakukan tes atau mencari perawatan medis karena takut diskriminasi.
  3. Mobilitas dan migrasi penduduk: Tingginya mobilitas dan migrasi, terutama di kalangan pekerja migran, meningkatkan risiko penyebaran HIV.
  4. Hubungan seksual yang tidak aman: Praktik hubungan seksual tanpa kondom, terutama di kalangan pekerja seks komersial dan pelanggan mereka, menjadi salah satu penyebab utama penyebaran HIV.
  5. Penularan ibu ke anak: HIV dapat ditularkan dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan, atau menyusui. Upaya pencegahan transmisi dari ibu ke anak masih perlu ditingkatkan.

PKBI Sumut, melalui dokumen ini, mengundang semua pihak untuk berkontribusi dalam pelaksanaan program. Agar bersama-sama  dapat mencapai tujuan bersama Yakni Deli Serdang bebas dari TBC dan HIV

“Kami meyakini bahwa dengan kerja sama dan komitmen yang kuat, Deli Serdang akan menjadi contoh sukses dalam pengendalian penyakit menular ini di Indonesia,” ujar Antono.

Milawati menyampaikan bahwa dokumen tersebut akan dibahas secara rinci dalam pertemuan lanjutan yang akan melibatkan berbagai pihak terkait.

“Kami Akan Menindak lanjuti dokumen ini dengan melaksanakan pertemuan lanjutan yang khusus membahas masalah ini” Ucap Milawati.

Langkah ini merupakan wujud komitmen Deli Serdang untuk menciptakan rasa aman dan meningkatkan kesehatan masyarakat di wilayahnya.

Example 120x600